12 April 2025

Get In Touch

Belasan Napi di Lapas Jember Terkena Covid19

Suasana dalam lapas dalam sebuah acara tertentu.
Suasana dalam lapas dalam sebuah acara tertentu.

JEMBER (Lenteratoday) - Belasan narapidana yang mendekam di Lapas Kelas II-A Jember dan seorang sipir terkonfirmasi positif Covid-19. Penyebaran Covid-19 di penjara itu diketahui setelah tim medis RSU dr Soebandi memastikan seorang napi perempuan pasca dirawat, terinfeksi covid19.

"Iya, sebelumnya ada satu warga binaan Lapas yang dirawat di RSD dr Soebandi dengan status positif Covid-19. Lalu dilakukan tracing di dalam Lapas dan didapati ada 12 orang yang dinyatakan positif Covid-19," ujar Habib Slamet, juru bicara Satgas Covid-19, Senin (26/4/2021).

Sementara Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Jember Yandi Suyandi menyampaikan, belasan orang positif Covid-19 terdeteksi terpapar virus corona setelah dilakukan tracing kontak erat terhadap seorang napi wanita yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.

"Awalnya ada napi perempuan berusia 38 tahun yang memiliki gejala sakit pernapasan. Setelah dirawat di RSD dr Soebandi Jember, keluar hasil swab yang menyatakan dia positif Covid-19," tutur Yandi.

Setelah itu, 36 orang yang diketahui menjalin kontak erat dengan napi perempuan itu pun diperiksa. Hasilnya, 12 orang positif Covid-19. Mereka terdiri dari 10 napi perempuan, 1 orang sipir blok perempuan, dan seorang napi pria yang selama ini dipercaya sebagai napi pendamping (tamping) untuk mengurusi kesehatan warga binaan lapas.

"Tapi 12 orang itu kondisinya sehat. Jadi mereka tanpa gejala. Sekarang sudah kita isolasi. Kalau napi yang pertama kali covid itu sekarang sudah sembuh dan sudah kembali dari rumah sakit. Sekarang sudah ada di Lapas," ujarnya.

Namun belum bisa dipastikan sumber penyebaran Covid-19 di Lapas Jember ini
Alasannya, mereka sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dengan ketat, antara lain dengan meniadakan jadwal kunjungan ke Lapas.

"Diganti dengan video call di dalam lapas. Kalau menitipkan barang bawaan untuk warga binaan masih bisa," paparnya. Dia menduga paparan virus bisa berasal dari para petugas.

"Karena kan petugas Lapas masih berinteraksi dengan masyarakat luar," pungkasnya. (mok)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.