20 April 2025

Get In Touch

Tarik Ulur Perubahan Nama Jalan

Tarik Ulur Perubahan Nama Jalan

Surabaya – Rencana perubahan nama Jalan di Surabaya masihmenjadi tarik ulur. Dari hasil sosialisasi yang sudah berjalan sekitar 90 %,diketahui ada warga yang menerima dan ada juga yang menolak rencana tersebut.

“Kami sudah mendengar (laporan) tentang sosialisasi yang diberikankepada warga. Ada yang menolak dan ada yang menerima,” ujar Tjujuk Supriono, KetuaPansus perubahan nama jalan setelah hearing yang dilakukan Komisi D DPRDSurabaya, Rabu (22/1/2020).

Dari hearing itu diketahui bahwa camat dan lurah sudah melakukanmensosialisasikan tentang rencana tersebut. Setelah mendapatkan hasil sosialisasitersebut, baru akan dilakukan penyampaian pendapat dari masing masing fraksi.

Tjujuk mengharapkan, perubahan nama jalan itu tidakmenyulitkan warga. Kekhawatiran ini muncul lantaran dengan adanya perubahannama jalan maka dengan sendirinya akan terjadi perubahan pada alamat warga. Karenanya,lanjut Tjujuk, Pemkot harus memfasilitasi perubahan alamat pada dokumen yangdimiliki warga, seperti E-KTP, Surat tanah, dan dokumen penting lainnya.

“Jangan sampai ini menyulitkan warga. Contohnya E-KTP,jangan sampai warga yang terdampak ini yang tadinya memiliki E-KTP harusdiganti dengan suket disebabkan belangkonya tidak ada. Hal seperti itu jugayang harus diperhatikan,” jelasnya.

Jika nantinya, lanjut Tjujuk, perubahan nama ini disahkan makapihaknya siap mengawal sampai akhir. Rencananya akan ada posko-posko untukmembantu warga dalam perubahan data.  “Mangkanyatadi ada yang tanya perihal pengurusan pergantian data. Apa digratiskan atauseperti apa? Lalu bagaimana kesiapan Pemkot?,” ujarnya.

Camat Wonokoromo, Tomi Ardiyanto, mewakili  Jalan Bung Tomo, salah satu wilayah yangterdampak dalam rencana perubahan nama jalan, mengatakan jika sangat setujudengan adanaya perubahan nama ini. Sebab nama pahlawan Bung Tomo sudahmelegenda dan sangat dikenal masyarakat Surabaya. “Kalau sudah jadi keputusanpemerintah, saya setuju saja, sebab Jalan Bung Tomo itu hanya sebatas Marvel Citysampai dengan rel kereta api, tidak sampai satu kilometer,” jelasnya

Alangkah baiknya, lanjutnya, jika Jalan Bung Tomo diabadikandalam jalan yang panjang dan luas. Sebab selain menjadi tokoh sejarah yang berpengaruhjuga menjadi ikon kota Surabaya. “Saya punya bayangan jika jalur lingkar luarbarat (JLLB) diberi nama Bung Tomo kan bagus. Sebab jalanya pajang dan besarsehingga gampang dikenali. Orang taunya Jalan Gelora Bung Tomo bukan Jalan BungTomo,” pungkasnya. (ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.