
ISTANBUL (Lenteratoday) -Salah satu warisan dunia yang ada di Turki, Hagia Sophia untuk pertama kalinya jadi tempat ibadah shalat Idul Fitri.
Ini merupakan peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya sejak 87 tahun lalu Hagia Sophia kembali jadi masjid.
Sebelumnya Hagia Sophia merupakan museum yang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1985.
Hagia Sophia yang didirikan tahun 537 M merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi Timur yang berpusat di Yunani.
Awalnya Hagia Sophia yang berada di Konstantinopel (sekarang Istanbul) merupakan gereja bagi penganut Kristen Ortodoks Yunani.
Bangunan ini sempat jatuh ke tangan penguasa Tentara Salib dan berubah fungsi sebagai gereja Katedral bagi penganut Katolik Roma di tahun 1206 M.
Kemudian pada tahun 1453 M terjadi penaklukan oleh Kekaisaran Turki Utsmani pada masa pemerintahan Sultan Mehmed II.
Pada saat itu Hagia Sophia sempat hancur karena sudah tua. Namun bangunan ini diperbaiki atas perintah Sultan Mehmed II.
Hagia Sophia ditambahkan mihrab, mimbar serta menutup ikon-ikon gereja seperti mozaik Yesus, Maria dan orang suci lainnya yang tergambar pada dinding Hagia Sophia dengan kain hitam.
Hagia Sophia pun berganti menjadi masjid, tempat ibadah bagi umat Islam.
Perbaikan terus berlangsung meski sultan penguasa Turki Utsmani atau yang dikenal sebagai Ottoman, berganti.
Penambahan bangunan yang menjadi ciri khas sebuah masjid dilakukan selama 478 tahun.
Hingga akhirnya kekaisaran bTurki Utsmani runtuh dan digantikan oleh pemerintahan sekuler Turki.
Ini membuat masjid Hagia Sophia diubah menjadi museum pada 1931 dan tak seorangpun diperbolehkan beribadah di sini.
Namun setelah pemerintah Turki tahun 2020 merubah Hagia Sophia kembali menjad masjid, shalat Idul Fitri bisa dilakukan di sini
Ribuan jamaah datang pada Kamis, 13 Mei 2021 untuk melaksanakan shalat Idul Fitri di Hagia Sophia meskipun hanya beberapa ratus jamaah yang diterima akibat pembatasan Covid-19.
Shalat Idul Fitri 2021 ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan setelah 87 tahun bangunan ini diubah menjadi museum.
Khutbah Idul Fitri yang disampaikan Ali Erbas, kepala Presidensi Urusan Agama Turki atau Diyanet mengikutkan doa bagi rakyat Palestina yang pada saat itu menghadapi serangan Israel.
“Saudara dan saudari Palestina yang tidak bersalah diusir secara paksa dari rumah mereka dan menjadi sasaran pembantaian,” ujar Erbas (Ist).