
Mojoke (Lenteratoday) - Tradisi Lebaran kupatan sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah tahun 2021 Masehi, membuat pedagang janur atau daun kelapa muda yang berjualan di area lokasi depan pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto meraup keuntungan puluhan juta rupiah secara spontan.
Meskipun hanya daun janur yang dijual, bahan tersebut selalu dibutuhkan oleh warga masyarakat yang akan membuat masakan lontong ketupat yang dicampur dengan sayur lodeh maupun opor ayam.
Irul (38) warga Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto penjual daun janur yang berada di pinggir jalan Residen Pamudji, Kota Mojokerto mengatakan, jualan daun kelapa muda (janur) ini musiman saat datangnya tradisi lebaran kupatan. Selama 5 hari bisa menghabiskan 500 ikat (bongkok) dari 3 jenis ikatan diantaranya, ikatan besar, tanggung dan kecil.
"Kriteria ikatan besar itu, jumlah banyaknya lembaran daun kelapa muda dan lebarnya daun. Kalau ikatan tanggung dan ikatan kecil artinya jumlah lembaran daunya lebih sedikit dari yang besar. Kalau masalah harga jualnya ikatan besar dijual harga Rp. 350 ribu, yang ikatan tanggung dijual Rp. 250 ribu dan yang ikatan kecil dijual dengan harga Rp. 200 ribu," jelas Irul saat ditemui di lokasi lahan jualannya.
Untuk kulakan pasokan daun kelapa muda (janur) didapatkan dari wilayah Kabupaten Lumajang karena di wilayah Mojokerto susah didapatkannya.
"Adanya pasokan bahan janur kita ambil sendiri di petani daun kelapa muda wilayah Kabupaten Lumajang. Sudah ada yang mengkoordinir dan kita tinggal ambil daun kelapa muda (janur) untuk dibawa ke Mojokerto siap untuk dijual. Kita jualnya, menyediakan lembaran daun kelapa muda dan juga sudah barang jadi siap diisi bahan menjadi lontong," pungkas Irul. (Joe)