
LAMONGAN (Lenteratoday) - Pemanfaatan teknologi pada layanan public bertujuan membuat layanan menjadi lebih praktis, murah dan cepat. Hal ini pula didapatkan warga Lamongan dengan adanya sejumlah aplikasi baru yang duluncurkan Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Peluncuran aplikasi LaLa (Lapak Lamongan) dan e-Ticketing WBL yang dilakukan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Kamis (27/5/2021), menjadi cara percepatan pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 lewat aplikasi digital itu.
Dua aplikasi yang dilaunching Bupati Yuhronur itu merupakan hasil kerjasama dengan Bank Jatim untuk menciptakan marketplace bagi pelaku UMKM, bersamaan dengan sarasehan digitalisasi keuangan daerah. Dua aplikasi ini diresmikan di depan semua Sekda dari seluruh Jatim di Ballroom Wisata Bahari Lamongan, Kamis (27/5/2021).
Menurut Bupati Yuhronur, sejalan dengan gerakan ‘Ayo Beli Produk Lamongan’, LaLa diharapkan dapat meningkatkan perputaran perekonomian masyarakat, mempermudah pendistribusian produk, serta memperluas pasar perdagangan UMKM dari Lamongan.
Saat launching LaLa dan e-Ticketing WBL yang dihadiri oleh seluruh Sekretaris Daerah (Sekda) se-Jawa Timur ini, Yuhronur berharap produk-produk UMKM Lamongan dapat lebih dikenal.
“Saya senang sekali bisa mengikuti sampai selesai event bersama seluruh Sekda se-Jatim. Dan tujuannya adalah juga memperkenalkan produk-produk UMKM Lamongan seiring dengan gerakan 'Ayo Beli Produk Lamongan' sekarang,” ungkapnya.
LaLa dan e-Ticketing WBL diharapkan dapat memudahkan wisatawan luar daerah untuk melakukan reservasi tiket tanpa perlu antre panjang di lokasi wisata. Wisatawan dapat memesan tiket kapan dan di mana saja melalui laman resmi Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan memilih pembayaran melalui QRIS ataupun virtual account.
“Inovasi ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, benar-benar mempermudah, mempercepat, menyederhanakan pelayanan, juga memperluas pasar bagi pelaku UMKM Lamongan,” katanya.
Deputi Perwakilan BI Jawa Timur, Imam Subarkah mengapresiasi inisiatif kerjasama antara Pemkab Lamongan dengan Bank Jatim. Menurut Imam, upaya peningkatan perdagangan secara online sangat relevan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan sejalan dengan target pemerintah tercapainya 30 juta UMKM digital di tahun 2023.
“Buat saya ini bukan sekedar launching, tetapi adalah refleksi dari kesiapan Pemkab Lamongan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dalam melayani masyarakat, " puji Imam.
Jadi yang menjadi fokus atau targetnya adalah bagaimana pelayanan masyarakat tetap bisa berjalan bahkan dalam situasi sulit seperti sekarang ini.
Deputi Direktur Pengawasan LJ3K (OJK), Evy Juvita juga mengapresiasi inovasi, strategi, kerjasama, dan kolaborasi antara Pemkab Lamongan dengan Bank Jatim sebagai upaya lokapasar atau marketplace untuk seluruh pelaku UMKM di Lamongan.
“Saya berharap ini akan membuat simbiosis antara pelaku UMKM dengan perbankan, dan perbankan dengan organisasi kepentingan daerah. Selamat atas terobosan baru yang mungkin bisa dijadikan copy-paste untuk bapak/ibu dari wilayah kota lainnya, " kata Evy.
Direktur TI dan Operasi Bank Jatim, Tonny Prasetyo juga berharap inovasi ini akan dapat memulihkan ekonomi serta mendukung upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Serta mendukung upaya promosi destinasi wisata di Lamongan.
Menurut Tonny, kerjasama dalam rangka memulihkan pendapatan nasional, salah satunya membangun aplikasi marketplace LaLa. Diharapkan semua UMKM bisa memanfaatkan aplikasi tersebut, sehingga semakin dikenal di beberapa daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sedangkan e-Ticketing WBL diharapkan akan mendukung upaya promosi destinasi wisata sekaligus sebagai pengembangan langkah awal pariwisata berbasis digital di Kabupaten Lamongan,” kata Tonny.(ist)