
LAMONGAN (Lenteratoday) – Harga tembakau di pasaran Jatim saat ini dipandang tidak menguntungkan para petani. Ini mengakibatkan pasar tembakau makin lesu. Produktivitas tembakau di pasar Jatim bisa menurun dalam dua tahun terakhir.
Namun penurunan produktivitas tembakau ini tidak terjadi di Lamongan. Sebaliknya, malah mengalami kenaikan produktivitas panen tembakau, bahkan menempatkannya sebagai lima besar penyumbang tembakau di Jatim.
Prestasi Lamongan di bidang tembakau itu tentu mengejutkan, karena selama ini Kota Soto bukanlah daerah utama penyumbang produk tembakau, seperti Jember, Banyuwangi atau Madura.
Kenaikan produktivitas tembakau itu dipaparkan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikutura dan Perkebunan (TPHP) Lamongan, Sujarwo saat Tanam Tembakau Perdana jenis virginia K326 bersama Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi di Desa Nguwok Kecamatan Modo, Kamis (3/5/2021).
Menurut Sujarwo, tercatat 9.400 ton dari 122.000 ton produksi tembakau Jatim tahun 2020 berasal dari Lamongan.
“Tembakau Lamongan termasuk penyumbang terbesar kelima di Jawa Timur. Pada 2020, tembakau kita mencapai 9.400 ton dengan produktivvitas 1,45 ton per hektare. Sedangkan pada 2019 hanya 8.400 ton dengan produktivitas 1,35 ton per hektare. Ini menunjukkan meski di tengah pandemi, para petani terus mengalami produktivitas,” ungkap Sujarwo.
Di Lamongan, kata Sujarwo, ada dua jenis tembakau yang ditanam para petani, yakni Virginia dan Jawa. Sujarwo menjelaskan, 4.300 hektare lahan sawah di Lamongan ditanami tembakau jenis Virginia, 60 hektare di antaranya di Desa Nguwok, sementara 3.200 hektare lainnya ditanami tembakau Jawa.
Sementara Bupati Yuhronur mengatakan, meski produktivitas tembakau di Jatim menurun pada 2020, justru Lamongan mengalami peningkatan. Hal ini kata Yuhronur, menunjukkan bahwa para petani terus mengalami produktivitas kerja pada situasi pandemi.
Produksi tembakau di Jatim pada 2020 hanya 122.000 ton, sedangkan tahun 2019 mencapai 135.000 ton, artinya mengalami penurunan. "Sementara kita malah mengalami kenaikan, bahkan produktivitas kita di atas rata-rata Jawa Timuri,” katanya.
Tidak hanya tanaman tembakau, Yuhronur menambahkan bahwa produktivitas pertanian seperti padi misalnya, pada 2019 mencapai 1.025.000 ton, sedangkan tahun 2020 naik menjadi 1.100.000 ton.
Sebelum tiba acara tanam tembakau perdana, dForkopimda Lamongan mengunjungi area persawahan Desa Tlanak, Kecamatan Kedungpring untuk melakukan Gerakan Pengendalian (Gedral) Hama Tikus. Hal ini sebagai bentuk upaya menjaga agar tanaman pangan di Kabupaten Lamongan tetap terjaga. (ist)