
LAMONGAN (Lenteratoday) - Penyebaran Covid-19 di desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan telah merambah desa lainnya. Setidaknya ada 13 orang meninggal di 3 desa yaitu Desa Sidodowo, Jatipayak, dan Kedungwaras.
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, Taufik Hidayat mengungkap angka tersebut diperoleh setelah melakukan tracing sesuasi kabar kluster hajatan di Desa Sidodowo. Dari tracing tersebut setidaknya ada 118 orang yang dinyatakan positif dari hasil swab PCR dan swab antigen.
"Total ada 118 orang di tracing, imbas kluster hajatan yang mulai menyebar ke desa tetangga," ungkapnya melalui pesan tertulis, Senin (7/5/2021).
Ia memaparkan, dari proses tracing di Desa Jatipayak ditemukan 8 orang reaktif setelah dilakukan swab antigen terhadap 31 orang. "Dan kini 4 orang menjadi korban," kata Taufik.
Dari data Dinas Kesehatan Lamongan diketahui bahwa di desa Sidodowo setidaknya terdeteksi ada 100 orang yang dinyatakan positif berdasarkan swab PCR dan antigen. Dari jumlah tersebut ada dua orang meninggal setelah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan swab PCR, 4 orang meninggal setelah swab antigen dan 2 orang meninggal namun masih menunggu hasil swab PCR.
Kemudian di desa Jatimayak diketahui ada 2 orang meninggal yang dinyatakan positif Covid-19 setelah swab PCR, dan 2 orang meninggal masih menunggu hasil tes. Sedangkan di desa Kedungwaras ada 1 orang meninggal setelah swab PCR.
Merespon hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Kesehatan terus memantau kegiatan masyarakat. Pemkab Lamongan juga melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut mensosialisasikan cara hidup sehat.
"Setiap hari tim kesehatan terus melakukan penyuluhan ke desa yang dalam Kecamatan Modo, juga tak lupa turut mengajak toga dan tomas setempat," imbuhnya.
Mengambil contoh kluster hajatan, Dinkes tak lupa mengimbau agar warga masyarakat menyadari dan ikut melakukan pencegahan dengan mengurangi kegiatan kemasyarakatan di lungkungan desa.
"Alangkah lebih baiknya jika warga tidak melakukan aktifitas yang menimbulkan kerumunan, serta mengurangi mobilitas di luar rumah," pungkasnya. (dit)