
LAMONGAN (Lenteratoday) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Lamongan menyarankan pada para pelaku UMKM u tuk ikut BPJS. Hal ini demi keselamatan mereka sendiri, sehingga kesehatan mereka bisa tercover.
Hal itu disampaikan langsung Kediskopum Lamongan, Agus Suyanto. Menurutnya kesehatan adalah modal utama untuk berwirausaha, apalagi di tengah kondisi wabah Covid-19 di Lamongan yang saat ini cukup memperihatinkan.
"Ini bentuk perhatian dan komitmen kita, pelaku UMKM saya sarankan ikut BPJS ketenagakerjaan, keuntunganya jangka panjang," ungkap Agus saat ditemui di ruang kerjanya. Rabu (09/07/2021)
Meski begitu, ia tidak mewajibkan seluruh pelaku usaha untuk ikut BPJS, dia beranggapan bahwa satu-satunya cara untuk menjawab masalah tunjangan bagi pekerja non PNS adalah memiliki asuransi.
"BPJS ketenagakerjaan sudah menyediakan tunjangan hari tua, kecelakaan kerja, kematian dan pensiun. Meski besar iuran akan di bebankan kepada pendaftar bukan ke perusahaan manfaat yang diterima besar sekali, ya intinya kesehatan tercover entah BPJS ketenagakerjaan atau yang umum," urainya.
Agus menjelaskan, jika pelaku UMKM dan koperasi merupakan salah satu lingkup pekerja yang menjadi prioritas dalam memulihkan perekonomian yang menurun sejak adanya Covid-19.
"Di programnya Bupati Yes (Yuhronur Efendi), kebangkitan UMKM adalah hal yang diutamakan. Saya sudah menerima banyak tugas dan untuk mewujudkanya harus dengan dukungan banyak pihak," jelasnya.
Seperti yang sudah dilakukan beberapa hari lalu, ia menggandeng pihak PBJS Ketenagakerjaan untuk mensosialisasi pentingnya asuransi kesehatan bagi pelaku UMKM dan koperasi.
"Kemarin di Gedung PKK Lamongan, kami ajak 50 pelaku UMKM serta 50 gerakan koperasi bimbingan Diskopum," ucap pria yang dikenal religius tersebut. (dit)