Kasus KDRT Menurun, 24 Satgas PKDRT Sediakan Wadah Bagi Warga Untuk Melapor dan Konsultasi

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Palangka Raya sedang berupaya untuk meningkatkan perlindungan terhadap kaum perempuan dan anak, serta mencegah terjadinya penjualan manusia atau dikenal dengan ‘Human Trafficking’ yang dilakukan melalui Dinas P3APM.
Terkait hal ini, anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Hj. Mukarramah, menanggapi dengan mengatakan, salah satu upaya mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak serta ‘human trafficking’ antara lain dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar mengetahui kemana harus melapor atau konsultasi jika terjadi tindak kekerasan dalam rumah tangga.
"Melalui pihak P3APM akan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tau kemana harus melapor atau konsultasi jika mengalami atau melihat tindakan kekerasan di dalam rumah tangga,” papar Mukarramah, Rabu (9/6/2021).
Selain itu Mukarramah mengatakan jika pihak P3APM akan berkoordinasi dengan pihak Kelurah dan Kecamatan untuk menyediakan tempat pengaduan atas tindak kekerasan pada perempuan dan anak serta ‘human trafficking’.
Ia menerangkan jika saat ini P3APM Kota Palangka Raya sudah mengkoordinir 24 Satgas Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) yang ada di masing-masing kelurahan di Kota Palangka Raya dan di Kampus IAIN Palangka Raya. Untuk memaksimalkan upaya pencegahan KDRT, sebaiknya P3APM bersinergi dengan Dinsos, Satpol PP, Lurah, Camat dan Ormas.
“Saat ini sudah ada 24 satgas PKDRT yang disediakan pihak P3APM yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai wadah pengaduan dan konsultasi,” ungkap Mukarramah.
Selanjutnya Mukarramah juga menambahkan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Palangka Raya mengalami penurunan. Pada tahun 2019 tercatat 26 kasus, di tahun 2020 menjadi 19 kasus, dan pada tahun 2021 hingga saat ini ada 10 kasus yang sedang ditangani.
"Walaupun menunjukkan penurunan, harapan kita angka tersebut terus menurun, bahkan jika bisa mencapai nol, tidak ada lagi kasus KDRT,” pungkas Mukarramah.(nov)