
KEDIRI (Lenteratoday) - Sudah 3 Hari, sejak Kamis (17/6/2021) sore, Ferdy, 27, Pekerja Migran Indonesia (PMI) warga RT 16 RW 7 Kelurahan Betet, Kota Kediri menjalani isolasi mandiri di Aula Kelurahan. Sejak saat itu juga, warga setempat bergotong royong untuk memberikan dukungan berupa konsumsi pada Ferdy.
Ferdy baru saja melakukan perjalanan dari Malaysia dan sempat diisolasi di Asrama Haji Surabaya selama 2 hari. Sesuai peraturan, Ferdy menjalani isolasi mandiri selama 5 hari. Ferdy dijadwalkan tes Rapid Antigen oleh pihak Puskesmas Betet pada, Senin (21/6/2021) untuk mencek kondisi terbaru kesehatannya. Setelah hasil tes keluar dan dinyatakan negatif, baru ia diperkenankan bertemu dengan keluarganya.
Selama pandemi, ini kali pertama Kelurahan Betet menerima warganya yang pulang dari luar negeri. “Sebenarnya ya kasihan, tapi demi keselamatan bersama, ya sabar isolasi mandiri dulu,” ujar Putut, 35, Ketua RW 7 sekaligus Satgas PPKM Mikro.
Fasilitas ruang isolasi mandiri disiapkan, adanya kasur beralaskan karpet, kipas angin, dan televisi. “Ya semoga betah, daripada kabur, kan repot,” canda Jumani, Ketua RT 16. Warga RT 16 yang dipimpin Jumani juga bergilir gotong royong memberi swadaya makanan pada pasien isoman ini. “Giliran dan koordinasi dengan pihak kelurahan juga,” jelas Putut.
Kepulangan Ferdy ke Indonesia untuk mempersiapkan pernikahannya pada bulan September 2021 mendatang. Awalnya keluarga Ferdy tidak tahu ia akan pulang, “niatnya memberi kejutan, ternyata Bhabinsa dan Pak RT yang kasih kabar,” ujar Ferdy. Pekerja di Petronas ini sedikit bercerita, kondisi di Malaysia saat ini memang lockdown total. Ia baru bisa kembali ke Negeri Jiran setelah “pintu” internasional kembai dibuka.
Tanggap dan cekatan warga Kelurahan Betet sudah tidak diragukan lagi. Ditandai dengan Kelurahan Betet menjadi Desa Tanggap Bencana nomor 1 se Jawa Timur. Kentongan Desa Tanggap Bencana menjadi bukti seluruh warga kelurahan ini mampu sigap menangani kondisi tak terkendali.
Penyuluhan protokol kesehatan tetap dilakukan jajaran RT RW dan Kelurahan dengan cara bagi masker dan nasi bungkus tiap Jumat. “Tiap pekan kami tetap mengadakan Jumat Berkah bergantian, sambil mengingatkan protokol kesehatan di tiap RT dan RW,” jelas Surono, Lurah Betet.
BPBD Kota Kediri sebagai penjemput Ferdy dari Asrama Haji Surabaya, mengantar ke posko PPKM Mikro Betet dan disambut pihak Kelurahan Betet dan jajaran perangkat. Ferdy salah satu dari 42 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sudah dijemput pihak BPBD Kota Kediri.
“Mulai 1 Mei 2021 kami sudah melakukan penjemputan, hingga tanggal 17 Juni 2021 kemarin,” Jelas Indun Munawaroh, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri. Selain penjemputan PMI, BPBD Kota Kediri juga rutin menjadwalkan penyemprotan secara berkala. “Strategi hebat apapun itu dari Pemkot Kediri, tetap membutuhkan kesadaran seluruh warga Kota Kediri,” pesan Indun.
Walikota Abdullah Abu Bakar meminta warga Kota Kediri tetap menerapkan kewaspadaan di tengah tren kasus positif Covid-19 kembali naik di tingkat nasional. “Mari kita injak gas pengetatan protokol kesehatan, dan injak rem untuk aktivitas yang memerlukan mobilitas tinggi,” tegasnya.
Menurut Walikota Kediri, selain memperhatikan kesehatan, pemulihan ekonomi juga perlu didorong melalui kegiatan yang disiapkan Pemkot Kediri dan berdampak peningkatan perputaran uang di masyarakat. (gos)