
JAKARTA (Lenteratoday) – Berdasarkan riset Kementerian Kesehatan (Kemenkes), gejala yang ditimbulkan oleh virus Corona varian delta dari India umumnya sama dengan varian Corona dari Wuhan China. Parahnya, Kemenkes menemukan kecenderungan Corona varian delta menular ke anak-anak.
"Memang ada kecenderungan kalau lihat varian delta ini menular pada anak. Di beberapa rumah sakit, kami melihat ada anak umur di bawah 18 tahun, di bawah 10 tahun pun sudah ada yang kena. Pengamatan kami melihat varian baru ini berbeda dengan varian sebelumnya yang dari Wuhan," tutur Plt. Dirjen P2P Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwo dalam dialog di kanal YouTube Kemkominfo, Rabu (23/6/2021).
Maxi mengatakan gejala yang ditimbulkan oleh semua varian virus Corona yang diamati Kemenkes umumnya sama. Maxi menyebut varian delta memang lebih cepat menular.
"Kalau yang kami amati gejala-gejala klinisnya itu sama. Kalau soal paparan sama semua, karena semua virus kan itu melalui droplet aja jadi. Orang berpapasan nggak usah pilih varian baru, memang semua virus Corona seperti itu. Hanya memang cara penularannya cepat delta, eksponensial seperti di India, kita juga sudah coba Kudus cepat banget. Kemudian di DKI," tuturnya.
Lonjakan kasus Corona di Kudus, kata Maxi hampir semua kasus adalah Corona varian delta. Begitu juga di DKI Jakarta, Maxi menyebut varian Corona delta sudah menyebar.
"DKI sekalipun sudah ada bukti ya sudah kami periksa sudah ada delta di sini yang kena awal tapi di Kudus memang hampir semua yang kami periksa itu memang varian baru delta," katanya.
Pihak Kementerian Kesehatan terus mengamati peningkatan kasus yang secara signifikan di daerah. Maxi menyebut di daerah itu akan dilakukan tes genom sequencing.
"Jadi kami setiap ada peningkatan kasus di setiap daerah yang cukup tajam langsung sampel yang memenuhi syarat genom sequencing yang virolog di bawah 30 itu kita bisa periksa varian baru. Ada 14 laboratorium yang ditunjuk untuk memeriksa varian baru di Indonesia ini," katanya.
Lebih lanjut, Maxi menjelaskan virus Corona bisa menyerang semua umur. Dia kemudian mencontohkan penyakit deman berdarah.
"Virus ini tipenya ini bisa menyerang untuk semua umur kalau dilihat dan itu bisa terjadi. Seperti dulu varian deman berdarah, kalau dilihat varian awal hanya untuk pada anak-anak, sesudah berkembang beberapa tahun kena pada orang dewasa. Jadi sifat virus itu setiap ada varian itu ada spesifikasinya," kata dia.
Maxi memaparkan bahwa angka kematian dari varian delta ini terbilang rendah. Namun dia menekankan bahwa penularan virus Corona varian India yang begitu cepat menular dapat memberikan beban bagi fasilitas kesehatan.
"Tapi yang perlu dicatat, bukan meringankan, bukan membuat kita senang, memang cepat penularannya tapi case fatality rate-nya angka kematiannya belum terbukti sangat ganas, jadi angka kematiannya rendah. Tetapi kalau nanti banyak orang kena dan harus gejala ringan sampai sedang itu dibawa ke rumah sakit, nggak ada rumah sakit, terbatas tempat tidurnya habis, ruang ICU-nya habis ya seperti India oksigennya habis itu berarti angka kematiannya banyak. Jadi banyak orang kena jadi banyak juga yang akan meninggal kalau itu fasilitas kesehatan kita nggak cukup lagi," katanya.(ist)