22 April 2025

Get In Touch

Kebutuhan Plasma Konvalesen Membludak, Wagub Jatim Ajak Masyarakat Jadi Pendonor

Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat meninjau PMI Unit Tranfusi Darah Kabupaten Sidoarjo.
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat meninjau PMI Unit Tranfusi Darah Kabupaten Sidoarjo.

SIDOARJO (Lenteratoday) – Peningkatan kasus Covid-19 yang cukup tajam belakangan ini menjadikan persediaan plasma konvalesen tak mencukupi lagi. Bahkan antrean pasien Covid-19 yang membutuhkan plasma konvalesen mencapai 251 orang. Untuk itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengajak masyarakat untuk melakukan donor plasma konvalesen.

Emil menandaskan bahwa saat ini yang menjadi masalah adalah pada pendonornya. Sedangkan dari sisi alat yang ada di PMI dinilai cukup memadai. Hal ini disampaikan saat melakukan peninjauan langsung ke PMI Unit Transfusi darah di Sidoarjo, Minggu (4/7/2021).

“Pada beberapa kesempatan mendengar kebutuhan mendesak plasma konvalesen di beberapa titik. Kemudian juga sudah menjadi atensi public, bagaimana ada antrean yang sangat panjang. Oleh karena itu kami berkomunikasi dengan PMI Jawa Timur Pak Rasio, Pak Edi Purwinarto, dan beliau mengajak kami untuk melihat fasilitas di unit transfusi darah PMI Kabupaten Sidoarjo,” tandasnya.

Mantan Bupati Trenggalek ini juga sangat terkesan dengan profesionalisme yang di tunjukkan oleh PMI dan unit tranfusi darah Kabupaten Sidoarjo. Kemudian dia juga memuji Bupati Sidoarjo yang aktif mengajak segenap ASN untuk ikut menjadi bagian dari pendonor plasma.

Di PMI Unit Transfusi darah Sidoarjo ini ada 33 mesin yang sedang digunakan untuk donor plasma. Kemungkinan jumlah tersebut akan ditambah menjadi 40 unit mesin. “Ini pendonornya yang harus kita dorong, harus kita cari. Dinkes dari Kabupaten Sidoarjo sudah aktif memberi rekomendasi-rekomendasi ke sini,” katanya lagi.

Tetapi, lanjut Emil, kebutuhan plasma konvalesen tidak hanya dari Sidoarjo saja, namun juga dari daerah lain. Bahkan, hampir 60% Justru untuk membantu pasien pasien dari luar Sidoarjo. “Oleh karena itu pendonor-pendonor dari luar kita datangkan, seperti hari ini ada yang dari Jombang sama dari Pasuruan juga ada di Sidoarjo. Nah, mudah-mudahan ini kita bisa mendorong menggalakkan minat dari seluruh penjuru Jawa Timur untuk menjadi pendonor,” harapnya.

Dia juga mengatakan bahwa selain di Sidoarjo, mesin donor darah juga ada di Surabaya sebanyak 5 mesin, kemudian juga di Kediri dan Malang. Namun, ada beberapa kendala seperti yang terjadi di Malang dimana susah mencari kantong darah. Pasalnya, kantong yang digunakan harus sesuai dengan merk mesinnya.

“Inilah yang kemudian menjadi kendala atau kadang-kadang ada yang kantongnya harganya agak relatif lebih tinggi. Karena memang tergantung dengan merk-merk mesin itu dan nggak bisa diganti-ganti begitu saja,” jelasnya.

Emil juga menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 251 antrean pasien yang membutuhkan plasma konvalesen. Untuk itu, dia terus mengajak pada masyarakat yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 untuk menjadi pendonor guna menolong para pasien Covid-19.

Sementara itu, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengatakan bahwa unit transfusi darah ini Sidoarjo lebih banyak. Dia menandaskan bahwa dari jumlah donor di Sidoarjo, hanya menikmati 33% saja yang digunakan untuk Sidoarjo, selebihnya untuk mengcover jaringan PMI di daerah-daerah lain.

“Ini sudah bagus, nanti kita pastikan bahwa pendonornya juga mencukupi. Termasuk kemarin dua minggu yang lalu kita sudah melakukan MoU dengan beberapa pabrik-pabrik besar dengan beberapa ormas untuk membantu masalah pendonor ini,” tandasnya. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.