22 April 2025

Get In Touch

Pemkab Banyuwangi Ajak Puluhan Pemuda Bisnis Pertanian Modern

Pemkab Banyuwangi Ajak Puluhan Pemuda Bisnis Pertanian Modern

BANYUWANGI (Lenteratoday) - Antusiasme anak muda Banyuwangi untuk menggeluti bisnis pertanian dengan segala subsektornya ternyata masih cukup tinggi. Ini terlihat dari banyaknya anak muda yang mendaftar dalam "Jagoan Tani" Banyuwangi, sebuah ajang untuk menciptakan generasi baru usaha pertanian.

Tidak sampai satu bulan sejak pendaftaran dibuka, terdapat ratusan tim mendaftar. Hingga pendaftaran ditutup, 30 Juni 2021 total terdapat 443 tim mendaftar dengan total 1.528 anak muda yang terlibat. "Saya sangat mengapresiasi, banyak anak muda yang tertarik dalam bisnis pertanian. Ini kabar gembira untuk terus meningkatkan nilai tambah sektor pertanian," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (5/7/2021).

Dari 443 proposal tersebut, 175 tentang rintisan usaha pertanian dan 268 ide usaha pertanian dengan segala subsektornya, mulai tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, perikanan, hingga peternakan. Ipuk menjelaskan Jagoan Tani sebagai upaya untuk regenerasi petani. Hasil Sensus Pertanian nasional menyebutkan hanya ada 12 persen petani berusia di bawah 35 tahun. Adapun jumlah petani berusia di atas 45 tahun mencapai 61,8 persen.

Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Arief Setiawan menjelaskan, Jagoan Tani adalah hasil transformasi dari kompetisi bisnis pertanian anak muda yang rutin digelar Banyuwangi sejak 2018.

”Sekarang kita transformasikan menjadi lebih terintegrasi. Bukan hanya ide atau rintisan bisnis pertanian dikompetisikan, tapi juga ada mentoringnya, dikoneksikan dengan perbankan, dan disediakan lahan untuk usaha. Juga tentu ada hadiah Rp120 juta untuk stimulus modal,” jelasnya. Sejumlah mentor bakal dihadirkan untuk ”mencuci otak” anak muda Banyuwangi terkait konsep bisnis pertanian modern. Ada dosen hingga ada praktisi.

Ada Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia, Panji Winanteya, yang akan menjadi mentor anak-anak muda untuk masuk ke bisnis pertanian. Juga ada Ipang Wahid, pelaku ekonomi kreatif nasional yang kini menggeluti agribisnis. Selain itu, ada sejumlah akademisi, seperti Dekan Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Ervina Wahyu dan Luh Putu Suciati dari Pusat Inkubator Bisnis Teknologi LP2M Universitas Jember, serta pakar pemasaran digital Cucuk Rustandi. (mok)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.