
JEMBER (Lenteratoday) - Kasus melonjaknya pasien covid-19 di Jember dalam beberapa hari terakhir membuat tiga rumah sakit mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien covid19. Tiga rumah sakit milih daerah itu yakni RSD Dr Soebandi, RSD Kalisat dan RSD Balung.
Dalam satu minggu terakhir, jumlah pasien di ketiga rumah sakit daerah itu mengalami lonjakan jumlah pasien. “Lonjakan pasien covid pada bulan Juli ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan bulan Juni. Selama bulan Juni, jumlah pasien di rumah sakit Balung terdata 41 pasien, namun untuk Juli dalam 12 hari ini tercatat 60 pasien, sehingga trendnya naik,” kata Plt Kasi Pelayanan RS Balung Chitrawati MC, Selasa (13/7/2021).
Tidak hanya itu, jumlah kematian yang terdata di RSD Balung, selama bulan Juli mencapai 6 pasien. Jumlah itu bertambah hingga 12 Juli 2021 yang sudah mencapai 12 kematian. Pihak RSD Balung mengantisipasi adanya lonjakan kasus dengan mendirikan tenda darurat bantuan dari BPBD Jember.
Tenda darurat ini akan difungsikan sebagai tempat screening jika tempat di IGD tidak mencukupi. “Fungsi dari tenda ini nanti sebagai tempat screening, agar tidak ada penumpukan pasien di ruang IGD,” terangnya.
RSD Balung sendiri saat ini menyiapkan 65 tempat tidur untuk pasien covid, tempat tidur aktif mencapai 33 tempat tidur dengan keterisian 25 pasien.
Hal yang sama juga dilakukan RS Kalisat Jember. Rumah sakit yang berada di wilayah utara Jember ini juga mendirikan tenda darurat sejak 5 hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 7 Juli 2021. Tujuannya untuk mempercepat pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) khusus pasien covid-19 di rumah sakit. “Tenda ini sebagai screening pasien agar antara pasien covid dan pasien non covid tidak campur, hal ini dilakukan seiring adanya peningkatan jumlah pasien,” terang Direktur RSD Kalisat drg Kunin Nasihah.
Meski menggunakan tenda darurat, pihaknya berharap para pasien maupun keluarga pendamping, wajib menjalankan protokol kesehatan 5 M khususnya menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan.
Selain menambah tenda darurat, dr Kunin juga menyampaikan jika seluruh tenaga medis di rumah sakit tersebut saat ini mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) level 3 untuk melayani pasien Covid maupun non Covid. Hal ini sebagai upaya pihak rumah sakit agar bisa memberikan pelayanan optimal kepada pasien.
“Dengan adanya tenda darurat dan APD tenaga medis level 3, maka petugas akan lebih cepat menangani pasien dan terlindungi, karena semua APD disesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP),” terang dr Kunin. (mok)