24 April 2025

Get In Touch

Ratusan Remaja Terlibat Aksi Tolak PPKM, Puluhan di Antaranya Terkonfirmasi Positif Covid

Ratusan remaja yang diamankan Polres Kota Pasuruan.
Ratusan remaja yang diamankan Polres Kota Pasuruan.

PASURUAN (Lenteratoday) – Ratusan remaja menggelar aksi penolakan PPKM Darurat. Aksi yang membahayakaan banyak orang ini segera mendapat tindakan pengamanan dari Polres Pasuruan Kota.

Selain diamankan, sebanyak 149 remaja tersebut, menjalani swab tes antigen, Jumat (16/7/2021) siang. Swab massal digelar di Halaman Gedung Wicaksana Laghawa Hasilnya, sebanyak 23 remaja terkonfirmasi positif COVID-19.

Mereka berasal dari wilayah berbeda. 11 remaja warga Kota Pasuruan, 11 warga Kabupaten Pasuruan dan 1 warga Probolinggo.

Dalam pengamanan dan tes swab ini, Korps Bhayangkara bekerjasama dengan petugas Dinas Kesehatan Kota Pasuruan. Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman mengatakan, swab massal pada ratusan pemuda ini penting dilakukan, mengingat kasus Covid-19 yang sedang tinggi-tingginya.

"Kami swab massal agar ketahuan, ada tidaknya anak-anak ini yang terpapar. Kita bantu pemerintah memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan cara ini," katanya.

Disampaikannya, remaja yang positif COVID-19 Langsung dikarantina. "Kalau yang warga Kota ya dikarantina di rumah isolasi kota. Kalau di Kabupaten ya beda lagi. Ada di SKB Pandaan dan BLK Rejoso," ucapnya.

Sedangkan bagi yang negatif, tetap diberi pembinaan. Pembinaan dilakukan dengan mengundang seluruh orang tua para remaja yang tidak terarah ini.

Harapannya, setelah dipulangkan ke rumahnya masing-masing, para orang tua bisa mendidiknya agar tidak melakukan hal provokasi lagi.

"Ini juga biar jadi pelajaran buat mereka untuk tidak keluyuran ke mana-mana. Orang tua juga saya minta untuk mengingatkan agar tidak salah lagi," sambungnya.

Ditambahkan Kapolres, para remaja ini usianya masih belasan tahun, jadi gampang tersulut dan terpengaruh dengan hal-hal yang provokatif.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Polres Pasuruan Kota mencokok ratusan remaja yang berusia antara 15-20 tahun, Kamis (15/7/2021) sore. Remaja ini dicokok setelah menjadi korban ghosting postingan di media sosial (medsos) baik itu Facebook ataupun grup Whatsapp.

Dalam postingan itu, ada pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menyebar gambar bertuliskan ajakan untuk menolak PPKM Darurat karena menindas rakyat kecil.

Selain itu, juga disebutkan lokasi kumpul dan waktu aksi penolakan dalam postingan itu. Remaja-remaja yang didominasi dari luar Kota Pasuruan ini diduga terprovokasi.(ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.