
Mojokerto (Lenteratoday) - Program vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Surat Edaran (SE) Kemenkes No. HK.02.02/1/1727/2021 untuk mencegah resiko terkena penularan Covid-19 terus digencarkan di wilayah Mojokerto. Kali ini, di wilayah hukum Polresta Mojokerto, pemantauan pemberian vaksinasi yang menyasar dan diberikan kepada usia pelajar dipimpin langsung oleh Kapolres Mojokerto Kota, AKBP. Rofiq Ripto Himawan, SiK.SH.MH, Jum'at (16/7/2021).
Pada kesempatan itu, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP. Rofiq Ripto Himawan, SiK,SH.MH mengatakan, bahwa pada program pemberian vaksinasi yang menyasar pada usia 12 -17 tahun atau usia pelajar baik yang duduk di bangku sekolah SMP/SLTP, SLTA hingga mahasiswa, ditargetkan untuk wilayah hukum Polres Mojokerto Kota sebanyak 100 orang tiap harinya. Dari 100 orang tersebut berbeda-beda tempat dan diupayakan setiap sekolah minimal yang mendapatkan hak vaksinasi sebanyak 10 hingga 15 siswa atau mahasiswa.
"Dengan seijin Ibu Walikota Mojokerto dan Ibu Bupati Mojokerto, kita berkoordinasi untuk masuk ke lembaga-lembaga pendidikan sekolah, melalui kegiatan sekolah. Sambil kita vaksin, secara bergilir, menggunakan protokol kesehatan dan kita akan terus melakukan vaksinasi massal ini dengan target insyaallah 50 hingga 100 siswa tiap harinya. Vaksin yang diberikan, yakni Vaksin Sinovac," pungkas Rofiq Ripto.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Mojokerto, Raden Imam Wahyudi, SPd.MM mengatakan, pihaknya sudah memberikan data siswa dengan total jumlah sebanyak 931 siswa.
"Kami tinggal menunggu jadwal pemberian vaksinasi yang diberikan ke siswa dari pihak Polresta Mojokerto atapun pemerintah daerah. Saya mewakili pihak sekolah SMAN 1 Kota Mojokerto sangat bangga dan berterima kasih serta bersyukur sekali karena anak-anak siswa SMAN 1 Kota Mojokerto mendapatkan prioritas untuk divaksin. Karena memang kebanyakan mereka belum mendapatkan vaksinasi di wilayah rumahnya. Semoga dengan program vaksinasi ini, kita berharap pembelajaran dengan sistim daring ini bisa beralih ke tatap muka," pungkas Raden Imam Wahyudi. (Joe)