
RIYADH (Lenteratoday) -Para jemaah haji mulai berdatangan di Kota Mekkah, Arab Saudi, pada Sabtu (17/7/2021), untuk menunaikan ibadah haji 1442 hijriah. Tahun ini menjadi gelaran kedua kalinya pelaksanaan ibadah haji di tengah-tengah masa pandemi Covid-19.
Dengan suhu 41 derajat Celcius di Kota Makkah, sebagian besar jemaah haji terlihat membawa payung untuk melindungi diri dari teriknya musim panas. Personel keamanan dan pekerja sipil memantau pergerakan para jamaah, memastikan semua protokol kesehatan dijalankan, dan siap memberikan bantuan darurat jika dibutuhkan.
Seperti dilaporkan oleh Al Arabiya, ratusan jemaah haji tiba di stasiun al-Zaidi di Mekkah. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan lebih dari 200 bus yang akan membawa para jemaah menuju ke Ka'bah setelah lolos pemeriksaan izin dan kesehatan.
Setiba di Masjidil Haram untuk melakukan tawaf pertama. Mereka tiba di melalui empat titik masuk yang dirancang untuk mencegah persebaran covid-19.
Arab Saudi harus membatasinya untuk 60 ribu orang saja. Ini demi menjaga kesehatan dan keselamatan para jamaah haji di tengah masih mewabahnya virus corona. Ini menjadi tahun kedua digelarnya ibadah haji secara terbatas.
Para jeamaah yang diizinkan menunaikan ibadah haji terdiri dari warga lokal dan ekspatriat yang tinggal di dalam Kerajaan Arab Saudi. Kemudian mereka harus sudah mendapat vaksinasi covid-19.
Menurut rencana penyelenggaraan haji tahun ini, jemaah haji berkumpul di empat lokasi masuk utama. Masing-masing adalah Al Taneem, Al Shara'i, pos pemeriksaan Kor, dan zona keamanan Al Shumaisi.
Jemaah haji yang berada di Makkah juga diarahkan menuju titik terdekat untuk bergabung dengan kedatangan.
Pemeriksaan keamanan dan kesehatan dilanjutkan dengan transfer bus untuk membawa rombongan haji ke Masjidil Haram. Mereka akan melakukan tawaf pertama setibanya di sana.
Setelah selesai, jemaah haji meninggalkan Masjidil Haram melalui stasiun pengelompokan Bab Ali. Bus lalu mengangkut mereka ke tempat tinggal sementara di dekat tempat-tempat suci.
Pemantauan ketat
Hisham Saeed, juru bicara Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, mengatakan bahwa 6 ribu jemaah setiap 3 jam memasuki Masjidil Haram untuk melakukan tawaf. Setelah setiap kelompok pergi, dilakukan proses sterilisasi untuk memastikan keamanan yang maksimal.
Guna keamanan dan keselamatan jemaah, semua pintu masuk ke Makkah dipantau oleh petugas keamanan dan kamera pencitraan termal untuk mencegah orang tanpa izin haji mengakses tempat-tempat suci.
"Pegunungan di sekitar Makkah dan semua lembahnya, di mana orang-orang yang tidak memiliki izin haji mungkin yakin dapat mengakses tempat-tempat suci, sepenuhnya dipantau oleh pasukan Mujahidin dan dilengkapi kamera untuk menggagalkan upaya tersebut," tegas Komandan Pasukan Keamanan Haji Mayjen Zayed bin Abdulrahman Al Tuwayan, seperti dikutip dari Arabnews, Minggu (18/7/2021).
Menurut Mayor Jenderal Mohammed Al Bassami, asisten komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Masjidil Haram dan sekitarnya, para pejabat bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk melindungi jamaah serta mencegah persebaran covid-19 selama musim haji.
Ia mengatakan, Pasukan Keamanan Haji memiliki tingkat koordinasi yang sangat tinggi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi (Ist).