Temukan Saluran Pembuangan Limbah Tersembunyi PT Greenfields, Wabup dan DPRD Blitar Geram

BLITAR (Lenteratoday) - Wakil Bupati (Wabup) dan DPRD Kabupaten Blitar geram setelah menemukan saluran pembuangan limbah tersembunyi PT Greenfields, yang langsung dibuang ke Sungai Genjong di Dusun Tlogosari, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
Temuan pipa saluran pembuangan limbah tersebunyi ini, berdasarkan informasi dari warga desa yang selama ini menjadi korban limbah PT Greenfields sejak 2018. Setelah mendapat informasi ini Wabup Blitar, Rahmat Santoso bersama Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, melakukan sidak ke lokasi bersama OPD terkait diantaranya Camat Wlingi, Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Kamis (29/7/2021) sore.
Untuk menuju lokasi pipa aliran pembuangan limbah tersembunyi ini sangat sulit, harus jalan kaki sekitar 5 km menyusuri beberapa sungai kecil anak Sungai Genjong diantaranya Sungai Cici, Sungai Ngalijo, dan Sungai Genjong serta perbukitan dan perkebunan.
Setelah jalan kaki sekitar 2 jam, dengan dipandu warga yang menemukan lokasi pipa saluran pembuangan limbah PT Greenfields langsung mengalir ke Sungai Genjong. Ada 3 titik saluran limbah yang ditemukan dalam sidak ini.
Ketika ditunjukkan masih adanya aliran limbah kotoran sapi yang mengalir ke Sungai Genjong, Wabup Rahmat terlihat geram. "Lihat sendiri, ternyata masih ada aliran limbahnya langsung ke sungai," ujar Wabup Rahmat geram.
Kemudian dilanjutkan sidak ke pipa saluran pembuangan tersembunyi, yang tepat berada di bibir lagun atau bak penampungan limbah kotoran sapi PT Greenfields. Pipa besi berdiameter sekitar 6 dim, kondisinya ditutup manual dengan plat besi.
"Kelihatan kan sewaktu-waktu bisa dibuka dan dialirkan langsung ke sungai, jadi tidak ada itu pengolahan limbahnya," sesal Wabup Rahmat sambil minta kalau bisa dibongkar saja saluran pipanya.
Usai sidak Wabup menandaskan kalau memang pengolahan limbahnya ada, kenapa masih ada aliran kotoran sapi di sungai. Bahkan disepanjang jalan menuju pipa pembuangan langsung ke sungai, banyak kotoran sapi. "Tadi banyak saksinya, semua bukti foto dan video juga ada lengkap," tandasnya.
Langkah selanjutnya, tegas Wabup Rahmat, akan mengkaji bersama DPRD, menindaklanjuti temuan ini. "Keputusan saya tetap akan menutup, sampai mereka (PT Greenfields) memperbaiki pengolahan limbahnya," tegas orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini.
Pipa tersembunyi saluran pembuangan limbah langsung ke sungai tersebut ada beberapa titik di atas dan di bawah PT Greenfields. "Selama ini kalau lagun penuh, saluran langsung mengalir ke sungai dan biasanya dibuka saat turun hujan atau malam hari," ungkap Kinan, sarga yang menemukan pembuangan limbah tersembunyi.
Dampaknya selain mencemari Sungai Genjong, limbah juga merembes ke sumur warga dan bagi petani tanaman mereka subur tapi tidak bisa berbuah. "Jadi sumber pencemaran ada dua, selain saluran yang langsung dibuang ke saluran alam (sungai) dan limbah yang dialirkan ke perkebunan ketika hujan hanyut terbawa air," beber Kinan.
Hingga warga yang sudah 3 tahun merasakan dampak ini melakukan gugatan class action, karena selama ini selalu memberikan jawaban sedang diperbaiki tapi kenyataannya tetap seperti ini.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Sugianto yang ikut sidak dan menyaksikan sendiri, adanya beberapa aliran dan pipa saluran pembuangan limbah langsung ke Sungai Genjong. "Dengan temuan ini, menjadi bahan untuk memperkuat pembentukan Pansus Greenfields oleh dewan," ujar Sugik panggilan Sugianto sambil geleng-geleng melihat kondisi yang ditemukannya.
Sugik menambahkan akan mendukung langkah Pemkab Blitar untuk menutup PT Greenfields, karena proses peringatan sudah dilakukan dan juga sudah diberikan kelonggaran waktu. "Jadi perlu ada tindakan tegas, dengan adanya temuan ini. Karena awalnya investasi diharapkan bisa memberikan dampak positif untuk daerah dan warga," pungkasnya. (ais)