19 April 2025

Get In Touch

DPD PDI Perjuangan Gelar Kaderisasi Partai Secara Online

DPD PDI Perjuangan Jawa Timur kembali menggelar pelatihan kaderisasi Badan Pelatihan dan Pendidikan Partai (Badiklat) tingkat pratama .
DPD PDI Perjuangan Jawa Timur kembali menggelar pelatihan kaderisasi Badan Pelatihan dan Pendidikan Partai (Badiklat) tingkat pratama .

Trenggalek (Lenteratoday) - Setelah usai pesta pemilu akhir tahun lalu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur kembali menggelar pelatihan kaderisasi Badan Pelatihan dan Pendidikan Partai (Badiklat) tingkat pratama .

Acara yang digelar sejak (30/7/2021) kemarin merupakan suatu wadah untuk menggembleng kadernya agar menjadi kader militan yang sesuai dalam AD/ART partai.

Ada tiga jenjang pengkaderan formal yang wajib dijalani seluruh pengurus dari berbagai tingkatan. Mulai dari DPP hingga ke tingkat Ranting. Yang paling dasar,  yakni Pelatihan Kader Pratama, Kader Madya, dan Kader Utama. Kader pratama dididik di tingkat kabupaten/kota, kader madya di tingkat provinsi, sementara kader utama di tingkat pusat.

Yordan Batara Malino Goa, ST., M.Si., selaku kepala sekolah yang juga merupakan anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur,  mengatakan, di tingkat kader pratama ini tidak tergantung kepada struktur atau fungsi yang dipegang para kader masing-masing. "Yang diutamakan adalah penguasaan ideologi Pancasila serta pemikiran Bung Karno, dan bisa melaksanakannya dengan baik," tuturnya, pada Minggu (1/8).

Bagi para peserta untuk mundur saja bila berpikir bahwa kader utama PDIP boleh bersikap pragmatis. Ia juga mengingatkan agar para calon kader utama itu tak berpikir masuk partai untuk mencari uang. Ia menegaskan, parpol adalah alat untuk melayani rakyat sesuai ideologi.

"Berdisiplin sebagai kader pelopor sangat penting sehingga bisa menggerakkan mesin partai melalui kaderisasi dan pendidikan kader. Jadi semua peserta harus siap dicetak menjadi kader handal yang diterjunkan di masyarakat," ungkapnya.

Walaupun digelar secara daring di tengah pandemi saat ini, turut hadir senior partai kawakan Drs. Sirmadji yang memberikan materi tentang sejarah partai.

Sirmadji Tjondro Pragolo menguraikan sejarah PDI Perjuangan, yang tak lepas dari keberadaan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang lahir sebagai wujud perlawanan kepada kolonialisme.

"Hal paling penting, tak boleh menyebut PDIP, tetapi harus disebut sebagai PDI Perjuangan, yang merupakan manifestasi dari perjuangan yang tak pernah berhenti. Pada Pemilu 1999, PDI Perjuangan pun dipercaya rakyat sebagai pemenang Pemilu," tuturnya.

"Seluruh pengurus di berbagai tingkatan terus menggenjot kaderisasi dengan cara meningkatkan pendidikan kader. Hal yang ditekankan dalam pendidikan tersebut adalah membangun kesadaran kolektif ideologis, sehingga PDI Perjuangan ke depan bisa konsisten sebagai partai berwajah kerakyatan," tambahnya.

Hasto menyampaikan, dengan cara itu, sekaligus menjadi jawaban bagi PDI Perjuangan perlunya menciptakan kader pemimpin ke depan yang bisa menjadikan wajah partai tidak saja berorientasi pada kekuasaaan.

"Partai sejatinya harus bisa menampilkan wajah yang membangun peradaban, yakni wajah keberpihakannya atas apa yang dihadapi rakyat," ungkapnya.

Dengan pendidikan, kader diharapkan bisa menjadi spirit, mendapatkan inspirasi perjuangan yang sudah dilakukan Bung Karno dalam mendirikan bangsa ini serta perjuangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang gigih melakukan pengorganisiran rakyat.

"Ini kita ingin wujudkan kader yang mampu menjadikan partai sebagai wadah pengorganisiran rakyat, dalam perjuangan ideologi, dimana masih banyak rakyat yang menghadapi kemiskinan, menghadapi penjajahan perekonomian," ujarnya.

Dalam kondisi rakyat kecil yang seperti itulah, sambung dia, kader PDI Perjuangan harus hadir bersama mereka melakukan pendampingan dan advokasi dengan semangat kolektifitas dan prinsip gotong-royong.(ovi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.