
LAMONGAN (Lenteratoday) -- Kompleks bersejarah peninggalan masa Raja Airlangga di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Lamongan hari ini resmi dijadikan objek wisata.
Resminya objek wisata yang berlokasi di wilayah Lamongan selatan itu setalah ada upaya eksplorasi pada situs candi petaan oleh Lembaga Penelitian Pengembangan Masyarakat (Litbang Pemas) Universitas Islam Lamongan (Unisla).
Saat peresmiannya yang ditandai dengan penandatanganan prasasti di halaman YPPTI Sunan Giri Unisla, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengungkapkan sangat mendukung langkah tersebut sebagai upaya membangkitkan geliat ekonomi di wilayah Lamongan bagian selatan.
"Ini sebuah inisiatif yang bagus dilaksanakan oleh Unisla yang didukung Badan Riset dan Inovasi Nasional, kami (pemerintah) menyambut baik dan akan membantu Taman Airlangga ini supaya bisa menjadi kebanggaan masyarakat Lamongan," ungkap Yuhronur Selasa (2/8/2021).
Pria yang akrab disapa Yes tersebut mengharapkan agar apa yang ada di kawasan situs candi pataan bisa terus digali, ia menyebut jika beragam potensi guna membangkitkan perekonomian bisa dikelola menjadi peluang usaha baru.
"Kalau kita lihat di sana ada tanaman secang yang bisa dijadikan wedang dan kudapan lezat yang sekarang ngetrend di Yogya mungkin bisa di inovasi jadi khas Lamongan," harap Pak Yes.
Dengan hal ini tentunya, sambung Rektor Unisla Bambang Eko Muljono, SH, M. Hum, MM, Desa Pataan telah menjadi desa binaan selama hampir 3 tahun kedepan, ia menyatakan dalam waktu dekat pengerjaan akan segera dikebut mulai dari penyesuaian desain hingga pembuatan spot-spot menarik di objek wisata.
"Kita mendampingi pihak desa dan pokdarwis memanfaatkan potensi ada yang sudah digali serta mengoneksikan dengan Badan Riset dan Teknologi Nasional setelahnya kita bantu segala keperluanya," urainya menyambung penjelasan Pak Yes.
Selain situs bersejarah, Bambang mengutarakan jika pada sisi pemandangan juga akan menjadi tawaran menabjubkan bagi para calon wisatawan nantinya, ia kemudian menyingung terkait penyewaan motor trail.
"Sudah ada pandangan kesitu, pihak pemdes beserta pokdarwis akan menyediakan fasilitas penyewaan motor trail untuk wisatawan," ujarnya.
Sementara itu, Kades Pataan, Subakri Cahyo Utomo mengatakan saat mendengar pemaparan dari pihak Unisla ia mengaku tergugah untuk menyulap kawasan sekitar situs candi sebagai objek wisata.
"Karena banyak sekali potensi, dan ada niat menyelesaikan problem ekonomi yang dirasakan warga desa, saya tergiur. Dan syukur bisa tercipta rencana wisata ini," kata Subakri. (dit)