
BATU, (Lenteratoday) - Jika kita berbicara masalah kucing besar atau Big Cat mungkin di bayangan kita akan muncul Harimau, Singa, Jaguar atau juga Macan Tutul. Tapi tahukah kalian bahwa Asia yang merupakan rumah bagi Big Cat terkecil di dunia, yang dinamakan macan dahan atau juga disebut sebagai harimau pohon.
Di Asia tersendiri ada dua spesies macan dahan yaitu yang pertama adalah clouded leopard yang tersebar mulai dari nepal india hingga malaysia dan juga yang kedua adalah sunda clouded leopard yang hanya bisa ditemukan di Indonesia yaitu di pulau Sumatera dan juga Kalimantan.
Namanya si Captain Sunda Clouded Leopard, ia tinggal di Batu Secret Zoo. Lahir tahun 2015 Captain memiliki kisah sedih dibalik pesonanya. Dia ditangkap oleh pemelihara secara ilegal sebelum akhirnya tinggal di Batu Secret Zoo tahun 2020. Dia ditangkap secara paksa oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dari alam liar, namun beruntung ia kemudian diselamatkan oleh pihak terkait, dan berhasil direhabilitasi di Cikananga Sukabumi.
Ada lagi, Asian Clouded Leopard atau Macan Dahan Asia yang berjenis kelamin betina. Lahir di tahun 2014 di tanggal 16 Juli di Usti Zoo Ceko dan datang di Batu Secret Zoo pada tahun 2020 di bulan Desember.
Penamaan Clouded Leopard ini mengarah pada pattern atau pola yang ada di kulit atau bulu mereka yang berbentuk seperti awan. Berbeda dengan saudaranya Sunda clouded Leopard yang berasal dari Indonesia, Asian Clouded Leopard atau Macan Dahan Asia ini berwarna lebih cerah atau lebih kuning sementara Sunda Clouded Leopard yang berasal dari Indonesia berwarna lebih gelap atau lebih abu-abu.
Batu Secret Zoo adalah satu-satunya lembaga konservasi yang memiliki dua spesies macan dahan sekaligus yaitu macan dahan Asia dan juga macam dahan Sunda. Banyak oknum yang ingin menjadikan satwa ini sebagai satwa peliharaan tapi mereka tidak tahu bahwa satwa ini sangatlah berbahaya.
Memiliki kekerabatan sangat dekat dengan Saber Tooth satwa ini memiliki taring terpanjang di antara keluarga kucing besar yang lainnya yaitu mencapai 6 hingga 8 cm. Tidak hanya itu deforestasi hutan atau kehilangan habitat juga menjadi ancaman utama bagi kelestarian satwa ini. Sudah menjadi tanggung jawab kita untuk menjaga kelestarian satwa yang sangat indah, agar anak cucu kita kelak juga masih dapat melihat mereka secara lestari. (ree)