
SURABAYA (Lenteratoday) – Pemerintah Provinsi (Pamprov) Jawa Timur (Jatim) terus mendukung akselerasi vaksinasi untuk mempercepat target pencapaian herd immunity. Untuk itu, Pemprov Jatim terus memaksimalkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk berbasis kampus dan tempat-tempat pelayanan kesehatan (yankes, serta perusahaan-perusahaan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menandaskan bahwa pihaknya mencoba memaksimalkan kolaborasi dari seluruh stakeholders dalam pentahelix approach. “Jadi pentahelix itu salah satunya adalah Kampus, ada goverment, ada privat sektor, ada kampus, ada masyarakat dan ada media," katanya saat melakukan peninjauan vaksinasi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu (4/8/2021).
Lebih lanjut dia menandaskan bahwa UINSA menjadi bagian dari vaksinasi berbasis Kampus, sebagai upaya menggenjot target pembentukan herd immunity, sebesar 70%. Dia juga menyebutkan bahwa vaksinasi berbasis Kampus menjadi program gotong royong dan guyup rukun untuk bersama sama mewujudkan herd immunity.
"Di saat kita memang harus bergandengan tangan, membangun sinergitas, membangun kolaborasi, untuk bersama-sama memberikan layanan percepatan vaksinasi bagi masyarakat," ujar Khofifah didampingi Walikota Surabaya, Eri Cahyadi dan Rektor UINSA, Prof. Masdar Hilmi di Gedung Sport Center UINSA.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa untuk koordinasi dengan berbagai Perguruan Tinggi dibebankan pada kepada Kepala Dinas Pendidikan. Sedangkan Dinas Kesehatan, bertugas mensinergikan semuanya. "Jadi, saya rasa ini akan menjadi format kebersamaan, kegotongroyongan, keguyubrukunan di antara seluruh stakeholder yang ada di Jawa Timur," pesannya.
Sementara itu, Rektor UINSA, Prof. Masdar Hilmi menjelaskan, vaksinasi tersebut dilaksanakan dua hari, sejak tanggal 4 sampai 5 Agustus 2021. Sarannya adalah keluarga besar Civitas Academika UINSA, serta para alumni, dan masyarakat sekitar Kampus.
Dia menyebutkan, dalam vaksinasi ini Gubernur Jatim menyediakan 5000 vaksin. Dengan demikian, perharinya ada 2.500. “Nah, setelah itu, terserah beliau (Gubernur). Kalau masih mau vaksin disini ya kita akan selenggarakan," tuturnya.
Salah satu mahasiswa UINSA, Muhammad Faiz, menyambut baik vaksinasi tersebut. Mahasiswa asal Bojonegoro ini merasa senang ada vaksinasi di UINSA, dengan demikian dia tidak perlu jauh jauh pulang kampung untuk mendapatkan vaksin.
"Cukup senang dan lega gitu. Karena ini untuk kesehatan saya juga. Dulu pernah kena Covid satu tahun yang lalu, dan Alhamdulillah kena vaksin, semoga kedepannya lebih sehat lagi," ucapnya. (ufi)