22 April 2025

Get In Touch

Luhut: Kalau Ada Keluarga Kena, Jangan Malu

Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi warga isolasi di BPSDM Malang.
Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi warga isolasi di BPSDM Malang.

MALANG (Lenteratoday) - Kematian dan penyebaran Covid-19 di Malang Raya yang masih tinggi menjadi perhatian khusu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan. Bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menantau langsung kondisi Malang Raya.

Kedatangan Luhut disambut langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Wali Kota Malang Sutiaji, serta Bupati Malang Sanusi. Mereka langsung meninjau beberapa titik tempat isolasi dan vaksinasi di Malang Raya.

Luhut mengatakan, bahwa vaksinasi perlu terus dikejar. Vaksinasi bisa mempersempit kemungkinan penularan, dan memperkecil tingkat keparahan. "Orang yang meninggal itu orang yang tidak divaksin, jadi kalau sudah divaksin, kena, dia apa namanya, mild, apa tidak parah, jadi anjurkan semua vaksin, vaksin ini 80 juta ini suntikan, vaksin itu tidak ada masalah," ujar Luhut saa berada di Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Malang, Jumat (13/8/2021).

Selain vaksin, ia juga menganjurkan isolasi terpusat (Isoter). "Isoter ini sangat penting begitu nanti ditesting atau dilakukan tracing ada kena itu saja. Isoter ada dokternya ada makan, obat, pengecekan, ada semua. Dan tidak menular ke keluarga tapi klo tidak hati-hati, delta varian ini berbahaya," sambungnya.

"Varian Delta ini berbahaya bisa nyerang pernafasan, tau-tau saturasi sudah dekat 80, kalau itu terjadi sudah susah ditolong, sehingga angka kematian tinggi. Saya mohon kalau ada keluarga kena tidak perlu malu," kata Luhut.

Dia menceritakan bahwa di Buleleng, Bali, rata-rata 8-10 hari keluar dan tidak ada yang meninggal karena ditangani dengan benar. Sedangkan kalau di rumah obat belum tentu ada, dokte, nakes tidak ada, sehingga tidak ada yang mengurusi saturasi oksigen.  "Jadi mohon bapak ibu sekalian Ikuti program itu. Pemda minta supaya disiapkan makan. Menkes yang cerita. Kuncinya isoter," tutupnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mendengar bahwa banyak yang takut diswab, dan juga  suka malu kalau terkena Covid. Untuk itu dia meminta supaya warga yang terkonfirmasi positif tidak malu.

“Karena kalau kita swab kita tahu justru bisa melindungi keluarga kita ya. Yang bahaya kalau kita tidak mau diswab, jadi kita enggak tahu,” katanya dihadapan 84 warga yang menjalani isolasi di BPSDM Malang.

“Ya, itu saja titip pesan ya sehat-sehat selalu. Pesannya kalau ada keluarga yang dekat kita, kita kena enggak usah malu, diswab saja. Ini sama saja seperti dicek suhu temperatur gitu. Oh kalau ternyata tinggi ya dirawat. Ya ditaruh di sini,” pungkasnya. (ree/ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.