LAMONGAN (Lenteratoday) -- Ekskavasi atau penggalian kembali situs purbakala di Candi Pataan Lamongan diundur, Hal itu disebabkan PPKM yang terus diperpanjang.
"Jadwal ini agak kacau, karena ada PPKM, semua jadwal jadi mundur," ungkap Arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho, Kamis (12/8/2021).
Terakhir kali ekskavasi Candi Pataan dilakukan pada bulan September 2020. Saat itu ekskavasi difokuskan untuk membuka bangunan utama.
Meski belum menentukan tanggal pelaksanaanya, Ekskavasi yang dijadwalkan bulan September akan dilakukan pada bulan Oktober.
"Tadinya kita September, tapi nanti akan mundur ke Oktober. Tanggalnya kita masih me-reschedul," tambahnya.
Ekskavasi tahap keempat tersebut akan dilakukan pembukaan bangunan pagar yang mengelilingi bangunan utama candi.
"Target tahun ini adalah untuk memastikan kembali bentangan pagar keliling dari pataan, sehingga nanti kita mendapatkan gambaran yang jelas," tuturnya.
Setelah menemui hasil, tahap setelahnya ialah mensterilkan arel sekitar agar tidak dipergunakan sebagai lahan tanam petani setempat.
"Dari hasil itu nanti kita akan berkoordinasi dengan beberapa pihak, tujuannya adalah untuk merelokasi tanah-tanah yang masih dipakai untuk pertanian, sehingga di dalam situs nanti memang sudah tidak ada tanaman," ujarnya.
Lebih lanjut Wicak mengungkapkan, ekskavasi Candi Pataan yang dilakukan BPCB Jatim bersama Disparbud Lamongan tidak akan berhenti pada tahap empat, melainkan hingga tahap kelima.
"Dan nanti di ekskavasi ke-5 kita harapkan kita sudah selesai untuk pataan dan selanjutnya akan masuk ke tahap pelestarian dan pemanfaatan. Pelestariannya itu pembuatan zonasi, mana area inti, mana yang pengembangan, mana yang penyangga. Kemudian nanti kita melakukan studi teknis pemugaran dan konservasi," kata Wicak. (dit)
.jpg)
