
MADIUN (Lenteratoday) - Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun (Lasdaun) ikuti Upacara Kemerdekaan RI ke-76 dengan pakaian adat dari seluruh Indonesia. Upacara yang dilakukan secara virtual tersebut diharapkan dapat mengingatkan semangat juang para pahlawan yang telah gugur mendahului.
Kepala Lasdaun, Ardian Nova Christiawan memaparkan, bahwa pihaknya sengaja meminta agar petugas menggunakan pakaian adat. Selain merupakan instruksi dari Kanwil, menggunakan baju adat diharapkan mengingatkan keanekaragaman budaya di Indonesia.
"Ditengah globalisasi, dipengaruhi budaya barat. Terkadang kita lupa bahwa kita punya budaya yang luarbiasa. Ini momen yang luarbiasa juga. Mengingatkan kepada generasi muda bahwasanya kita bangsa yang luarbiasa," jelasnya seusai mengikuti Upacara Kemerdekaan RI ke-76 secara virtual, Selasa(17/08/2021).
Menurutnya, menggunakan baju adat merupakan pengingat bahwa pejuang kemerdekaan RI berasal dari berbagai latar belakang suku, budaya, ras dan agama. Yang secara harafiah sama seperti para petugas Lasdaun. Dari latar belakang yang berbeda, tetapi dikumpulkan jadi satu di Kemenkumham Lasdaun untuk melayani masyarakat.
"Saya apresiasi sekali momen ini menggunakan pakaian adat. Bahkan petugas yang dirumah tetap ikut. Laporan secara mandiri manual dikirim ke tim humas disini. Nanti laporan kolektif dikirim ke Kanwil," tuturnya.
Perjuangan para pahlawan Kemerdekaan wajib dilanjutkan di masa kini. Salah satunya adalah menjaga motto dari Lasdaun sendiri, yakni "Pesilat". Yang memiliki arti Profesional, Sinergi, Loyal dan Transparan.
"Bentuk perjuangannya saja yang berbeda. Sebagai abdi negeri, perlu bukti nyata yakni melayani masyarakat. Sehingga perjuangan para Pahlawan tetap menyala di hati kita,"
Ardian memaparkan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya diikuti oleh petugas tetapi juga warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang berada di sel masing-masing.
"Ini menanamkan cinta tanah air kepada WBP. Mereka dari dalam sel ikut saat detik-detik proklamasi. Tepat pukul 10.17 wib," tutupnya. (Ger)