SURABAYA (Lenteratoday) - Berbeda dengan rumah sakit yang lainn. Rumah Sakit National Hospital Surabaya bernisiatif lebih dulu untuk menurunkan harga swab PCR.
Saat ini harga swab di rumah sakit swasta tersebut berkisar Rp 492 ribu, yang sebelumnya sebersar Rp 800 ribu.
CEO National Hospital, Adj. Prof. Hananiel Prakasya Widjaya mengatakan keputusan ini bentuk implementasi langsung berdasarkan arahan dari Presiden RI Joko Widodo. Selain itu, hal ini demi membantu pemerintah dan meringankan beban masyarakat.
"Ini murni subsidi dari kami. Jadi ini keputusan kami ya. Kami ingin membantu masyarakat. Jadi harganya (PCR) sekarang jadi Rp 592 ribu," katanya, Selasa (17/8/2021).
Kendati ada pemotongan harga, pihaknya tidak merasa dirugikan. Karena rumah sakit sendiri ingin membantu masyarakat di masa pandemi.
"Jadi kalau kita motifnya ekonomi tentu berat ya, karena rumah sakit dari awal ingin membantu pandemi, maka apapun akan kita lakukan dan kita mengerti betapa kesulitan masyarakat," ungkapnya.
Dengan adanya penyesuaian tarif swab PCR yang baru ini, Hananiel berharap kebijakan ini diperhatikan pemerintah mulai dari hulu hingga hilir.
Artinya, bukan hanya menyesuaian harga, tetapi dari hilir, seperti reagen yang masuk juga harus diseleksi dari harga hingga kualitas. Ungkap Hananiel.
Di Hari Kemerdekaan ini pula, ia menyelipkan harapan Indonesia merdeka dari Covid-19.
"Saya lihat dua tahun ini, hidup kita tidak seperti biasanya. Tentunya kami berharap kemerdekaan dari Covid-19 dan pandemi," harapnya.
Sementara itu, Tri Juarsa warga salah satu warga yang sudah tes PCR mengatakan, jika ia merasa terbantu dengan adanya penurunan tarif swab PCR ini.
"Karena pakai dana pribadi untuk PCR kemarin itu sangat mahal. Sebelumnya saya malah pernah tes di rumah sakit lain harganya 1,2 juta. Dengan turunnya harga sekarang lebih baik lagi, saya sih berharapnya turun lagi," ungkap pria yang berasal dari Bogor ini.(hms)
