
PONOROGO (Lenteratoday) – Meski pemerintah telah mengumumkan range harga PCR, namun belum semua rumah sakit menurunkan tarif. Salah satunya, RSU Aisyiyah Ponorogo, yang hingga saat belum menurunkan tarif tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR). RSU Aisyiyah Ponorogo masih menggunakan tarif lama, yaitu Rp 900 ribu.
Terkait hal tersebut, Humas RSU Aisyiyah, Yudi Yuwono menyebutkan, pihak RSU Aisyiyah belum menerima surat edaran dari pemerintah terkait penyesuaian tarif PCR. "Kami menunggu surat dari Dinas Kesehatan, karena sampai sekarang kami belum dapat suratnya," kata Yudi, Jumat (20/8/2021).
Yudi mengaku, RSU Aisyiyah akan siap menerapkan tarif yang baru begitu menerima surat edaran dari pemerintah.
Saat ini, RSU Aisyiyah Ponorogo mampu melakukan tes sebanyak 84 sampel setiap harinya.
Yudi mengklaim, permintaan tes PCR mandiri juga masih tinggi walaupun tarif PCR belum turun. "Semua masih belum ada perubahan harga. Harga reagen untuk tes PCR juga belum turun. Jadi kami masih menggunakan tarif lama," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah telah menetapkan kebijakan baru mengenai tarif PCR Swab Test di Indonesia agar lebih terjangkau. Melalui Instruksi Presiden Joko Widodo dan Kementerian Kesehatan, pemerintah resmi mematok tarif swab PCR sebesar Rp 450.000 – Rp. 550.000. Pemerintah juga menekankan, bagi para penyedia layanan swab PCR untuk menyediakan hasil tes maksimal dalam kurun waktu 1x24 jam.(ist)