24 April 2025

Get In Touch

Pedagang Hi Tech Mall Nekat Berjualan di Luar

Situasi pedagang hitech mall Surabaya yang terpaksa berjualan diluar
Situasi pedagang hitech mall Surabaya yang terpaksa berjualan diluar

SURABAYA (Lenteratoday) - Sejumlah Pedagang Hi Tech Mall, Tambaksari, Surabaya, nekat membuka lapak di luar mall akibat pengunjung tak boleh masuk, Jumat (20/8/2021).

Aksi jemput bola ini dilakukan demi mendapatkan pembeli. Pedagang dan karyawan melayani pengunjung yang ingin bertanya tentang aksesoris komputer dan laptop.

Salah satu pedagang aksesoris printer, Handoko, menyebut, ia terpaksa berjualan di luar karena nyaris tidak mendapatkan pemasukan sama sekali.

"Dagangan belum ada yang laku sejak kemarin. Sudah saya pasarkan lewat online masih sama," ujarnya yang sudah berjualan di Hitech Mall selama 10 tahun lebih.

Ketua Paguyuban Pedagang Hi Tech Mall Surabaya, Rudi Abdullah, mengatakan, selama perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), para pedagang sama sekali tidak mendapat pemasukan.

Lebih lanjut ia menambahkan, kondisi itu diperparah dengan kebijakan baru terkait pedagang dan pengunjung yang boleh masuk harus memiliki sertifikat vaksin.

"Kami tidak ada pemasukan sama sekali. Kami juga sudah mencoba berdagang lewat online tapi tidak ada perubahan," ujar Rudi.

Rudi menambahkan, sampai saat ini masih menunggu upaya dari pemerintah dalam rangka peningkatan ekonomi. Khususnya, bagi pelaku UMKM dan pedagang yang ada di Hi Tech Mall.

"Kalau dari pedagang kami siap ikuti aturan yang berlaku dari pemerintah. Kami siap taat dan bersinergi terkait pencegahan Covid 19 varian baru. Kami siapkan data data yang diperlukan oleh pemkot," tuturnya.

"Kami minta ekonomi segera kembali. Harapannya Hi tech Mall segera dibuka kembali, pengunjung masuk ke dalam. Sehingga tidak ada yang transaksi diluar," tuntasnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 Surabaya, Irvan Widyanto, mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Paguyuban Pedagang Hi Tech Mall.

"Kami berkomunikasi untuk mencari solusi yang bisa dibangun terkait permasalahan pedagang ini. Ada beberapa hal, yang pertama adalah kami minta data data dari pedagang dan karyawan karyawati yang ada disini," ucapnya.

Data itu, kata Irvan, nantinya akan dilihat pedagang maupun karyawan mana saja yang belum divaksin. Nantinya akan dibantu difasilitasi oleh Dinas Perdagangan.

"Ini juga untuk keamanan dan kesehatan kita semua. Termasuk, pengunjung, karyawati karyawan dan pedagang," tegasnya.

"Yang ketiga adalah membuat solusi supaya ketika nanti boleh masuk ke dalam akan dibuat peraturan yang harus dipenuhi oleh mereka," imbuhnya.

Irvan berharap, ketika para pedagang sudah diperkenankan berjualan di dalam, ia meminta para pedagang tidak lagi membuka lapak di luar.

"Terakhir, ketika sudah diperkenankan masuk. Jangan berjualan lagi diluar," tandasnya. (Ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.