
KEDIRI (Lenteratoday) - Pemkot Kediri tetap melakukan perawatan berkesinambungan bagi pasien pulang dari tempat isolasi terpadu. Wali kota Kediri, Abu Bakar meminta pemantauan dilakukan mulai kondisi kesehatan sebelum keluar dari isoter, transportasi, bahkan pemantauan kesehatan ketika sudah berada di rumah.
Menur Wali kota hal itu dilakukan agar pasien tidak bingung, karena pemantauan masih dilakukan. Hal itu disampaikan dalam Koordinasi Pagi Penanganan Covid-19 (Kopi Paid). Ditegaskan, koordinasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) hingga tingkat kecamatan terus dilakukan terutama pada kasus-kasus yang butuh penanganan cepat dan berkaitan salah satu pasien Isolasi Terpusat (Isoter) yang akan pulang.
Sebagai tindak lanjut arahan Wali kota, Selasa, (24/8/2021), BPBD Kota Kediri, 3 Pilar Kecamatan Mojoroto, dan Satgas PPKM Mikro Kelurahan, serta Puskesmas Wilayah Sukorame melakukan koordinasi khusus.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri sekaligus penanggungjawab Ruang Isolasi Terpadu Indun Munawaroh menyampaikan kepulangan pasien kondisi luar biasa ini telah dikoordinasikan dengan seluruh unsur yang bersangkutan terutama dari Puskesmas Wilayah Sukorame untuk pengecekan kesehatan.
“Kepulangan beliau ini kami pertimbangkan atas dasar kemanusiaan. Namun kami juga berkoordinasi dengan tenaga kesehatan agar sebelum pulang pasien ini dites swab terlebih dulu. Setelah dites, Senin (23/8/2021) hasilnya negatif,” ujar Indun Munawaroh.
Selain dengan Puskesmas Wilayah, koordinasi juga dilakukan dengan 3 pilar Kecamatan dan PPKM Mikro untuk pemantauan setelah sesampainya pasien di rumah. Saat dihubungi, Selasa (24/8/21) siang, Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono mengatakan, kepulangan pasien tersebut memang dalam kondisi sudah sehat dan telah dites.
“Sebenarnya pasien tersebut masih betah isolasi di BLK. Kalaupun kemarin hasil tes tetap positif, ya tidak diperbolehkan pulang meskipun ada kondisi lain yang melatarbelakangi kepulangannya,” ujar Bambang. Akhirnya pada pukul 12.10, pasien tersebut diantarkan pulang dengan menggunakan ambulans yang berada di BLK.
Sementara itu, saat dihubungi Selasa (24/08/2021) pagi, Kepala Puskesmas Wilayah Sukorame dr. Gretta Hapsari menyampaikan nantinya tetap ada tenaga kesehatan yang memantau kesehatan pasien tersebut.
“Meskipun kondisi sudah pulih, selama di rumah nantinya perawatan sama dengan isoman pada umumnya. Kebetulan tenaga kesehatan yang akan rutin mmeriksa juga bertetangga dengan yang bersangkutan, sehingga pemeriksaan dapat lebih rutin. Selain itu kami juga tetap mengimbau tetap protokol kesehatap di rumah,” ujar dr Gretta.
Saat ini, sesuai data Dinas Kesehatan Kota Kediri per tanggal 24 Agustus 2021, terdapat 38 orang yang menjalani isolasi terpusat di BLK setelah sebelumnya hanya terdapat 3 orang yang tersisa. Hal ini setelah adanya evakuasi pasien isoman ke Isoter sesuai kebijakan Walikota Abu Bakar untuk seluruh warga isoman dapat melanjutkan masa isolasi di BLK.(gos)