08 April 2025

Get In Touch

Urgensitas PTM, Kadindik Malang : Tunggu Aba - Aba dari Pusat

Urgensitas PTM, Kadindik Malang : Tunggu Aba - Aba dari Pusat

MALANG, (Lenteratoday) - Menteri Pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim dalam kesempatan audiensi dengan DPR RI 4 hari lalu, sempat menyatakan bahwa kebutuhan pembelajaran tatap muka oleh anak-anak. Menurutnya, menjalani pendidikan secara daring selama 2 tahun, bisa menyebabkan anak mendapatkan gangguan kognitif belajar.

“Ini sudah terlalu lama dan kondisi psikologis anak kita dan kognitif belajar mereka sudah terlalu kritis, kita harus segera membuka dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Nadiem Makarim merujuk pada CNN Indonesia.

Gejala kognitif belajar kritis yang dimaksud Nadiem tak lain adalah belajar yang lebih mengutamakan proses daripada hasil. Dengan praktik belajar mengajar daring, kognitif belajar siswa berada pada kritis, dalam beberapa kondisi, anak juga bisa mengalami fatigue atau kelelahan dalam melaksanakan proses pembelajaran secara daring juga mengaburkan proses belajar.

Menanggapi hal itu,  Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana beranggapan pendidikan tatap muka memang harus segera dilaksanakan, Kota Malang hanya menunggu aba-aba dari pusat.

“Kalau levelnya sudah turun ya kenapa tidak, karena kebutuhan ini kan juga menjadi salah satu perhatian utama Dinas Pendidikan kota, maka dari itu kita antisipasi dengan melaksanakan vaksinasi ke pelajar,” katanya pada Lentera, Minggu (29/8/2021).

“Kalau (vaksinasi) SD dan SMP baru akan kita laksanakan minggu depan. Tapi saya yakin setelah tanggal 30 ini akan ada penurunan. Jadi intinya cuman nunggu info dari pusat saja, kami siap melaksanakan,” sambungnya.

Saat ini kondisi penyebaran covid19 di Kota Malang masih berada pada level 4. Sementara itu, vaksinasi pada pelajar dan warga Kota Malang masih terus dilaksanakan. (ree)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.