
TUBAN (Lenteratoday) – Vaksinasi bagi ratusan penghuni Lapas Kelas II B Tuban digelar Kodim 0811 Tuban, Jumat (10/9/2021). Rupanya, meski bertubuh besar dan bertato, belum berarti siap sedia untuk disuntik vaksin. Malah saking takutnya, ada pula yang memeluk petugas saat hendak disuntik.
Kalapas II B Tuban, Siswarno mengatakan, untuk vaksin yang disediakan pada kali ini yaitu 350 dosis. Jumlah tersebut rinciannya 138 dosis untuk yang vaksin kedua, dan sisanya 212 untuk tahap pertama.
"Ada yang untuk tahap kedua, ada juga yang baru mengikuti vaksin tahap pertama. Untuk jumlah napi ada sebanyak 390," ujarnya kepada wartawan.
Disinggung mengenai sejumlah napi yang takut divaksin, Kalapas menganggap masih wajar. Ketakutan terhadap suntik itu masih sering terjadi. Meskipun badannya banyak tato.
Terpenting, setelah vaksin para napi tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan covid-19 dengan menerapkan 5 M.
Di antaranya yaitu menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air bersih, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.
"Terkait takut vaksin saya kira wajar, yang penting mereka mau divaksin. Kalau untuk jumlah dosis tahap pertama yang divaksin masih proses hitung, belum selesai," pungkasnya.
Sekadar diketahui, saat vaksin terlihat sejumlah napi berbadan kekar dan bertato takut divaksin.
Rochmantoko, napi kasus narkotika menyatakan, meski badannya banyak tato namun berbeda saat melihat jarum suntik.
Untuk melalui tahapan proses screening saja, langkahnya begitu teramat berat. Apalagi saat duduk di kursi vaksin.
Bahkan, ia juga terlihat duduk menepi seolah menjauhi petugas yang menyuntikkan dosis vaksin ke lengannya.
Proses penyuntikan pun berlangsung kurang lebih satu menit, berbeda pada umunya yang hanya beberapa detik.
"Kalau sama suntik saya takut, ini sudah selesai," ucapnya napi asal Kecamatan Kerek, Tuban itu.
Hal sama juga dialami napi lain yang ikut vaksinasi. Saat duduk di kursi vaksin, terlihat napi berbaju biru berupaya menolak saat akan disuntik vaksin.
Bahkan ia harus dipegangi oleh petugas TNI, seraya memeluk petugas sambil menutup matanya.
"Takut, takut," ungkap napi tersebut pasrah lengannya disuntik tim vaksinator.(ist)