
KEDIRI (Lenteratoday) - Aliansi Seniman Kota Kediri melakukan audiensi dengan Wali kota Kediri, Abu Bakar didampingi Kapolres Kediri Kota serta Dandim 0809, memohon diberi ruang untuk berkreasi dan menampilkan ketrampilan kesenian mereka. Pasalnya, sudah hampir 2 tahun sejak pandemi, para aliansi seniman Kota Kediri tidak dapat menggelar pertunjukan.
Menanggapi hal tersebut, Wali kota Kediri bersedia membuka ruang bagi para seniman menggelar pertunjukan namun dengan tetap patuh menjalankan protokol kesehatan. Hal ini sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No: 43/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa Dan Bali, di mana dalam Inmendagri disebutkan Kota Kediri masuk wilayah kabupaten/kota kriteria level 2.
Wali kota Kediri menambahkan untuk wilayah kabupaten/kota dengan kriteria level 2, dalam Inmendagri disebutkan kegiatan seni, budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olahraga dan kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) diizinkan buka dengan kapasitas maksimal lima puluh persen (50%) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat serta wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Wali kota Kediri meminta semua harus menyamakan persepsi terkait pandemi. Walaupun sesuai Inmendagri disebutkan Kota Kediri sudah level 2, bukan berarti semua langsung dilonggarkan. Oleh karena itu, Walikota Kediri minta kesepakatan bersama para seniman ini siap menjalankan protokol kesehatan dengan seluruh pemain sudah divaksin, membatasi jumlah penonton, durasi tampilnya dikurangi, antarpemain berjarak, dan sepakat menggunakan masker serta tampil di outdoor.
“Dan nanti ini akan kita kawal sehingga bisa menjadi edukasi untuk semuanya karena sekarang ini kita memang harus menyesuaikan,” ujar Walikota kediri. Agar bisa berjalan lancar, Walikota meminta semua pihak yang terlibat, baik pelaku seni dan penyelenggara bertanggungjawab selama kegiatan berlangsung, terutama protokol kesehatan. “Untuk pagelaran seni tetap diperbolehkan, Cuma harus diatur lebih detail. Ini sambil kita lihat nanti sambil menggerakkan ekonomi,” jelasnya.(gos)