SURABAYA (Lenteratoday) - Meski Kota Surabaya menyandang status penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1, hingga kini pemkot belum membuka sejumlah taman dan tahura.
Berangkat dari kondisi itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, membuka mini tour agrowisata secara virtual. Sehingga, masyarakat masih bisa memanjakan mata dengan pemandangan penghijauan.
Yuniarto Herlambang, Kepala DKPP Kota Surabaya, mengatakan, inovasi ini muncul sudah lama pada waktu pandemi. Tepatnya, ketika munculnya kasus penularan gelombang pertama.
"Peserta virtual tour berasal dari sekolah atau lembaga pendidikan. Sekolah bisa mengajukan kegiatan virtual tour dengan berkirim surat permohonan ditujukan kepada DKPP,” ujarnya, Kamis (23/9/2021).
Masih kata Yuniarto, pembelajaran tetap dilakukan secara daring terkait pertanian dengan luas lingkup perkotaan. Terutama salah satunya adalah mengenai hidroponik bagi Kota Pahlawan.
"Virtual tour memiliki fungsi edukasi yang kental. Yaitu, memberikan tambahan wawasan kepada pesertanya. Baik itu mengenai tanaman maupun fauna seperti ikan, unggas, atau hewan lain di dalam tahura," jelasnya.
"Tidak tertutup kemungkinan virtual tour tidak hanya diterapkan di mini agrowisata. Bila ada yang meminta virtual tour di tahura seperti Tahura Pakal, boleh saja. Tidak ada masalah," kata Yuniarto.
Mantan Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD) itu menuturkan, pihaknya membebaskan lama kunjungan virtual tour asalkan sesuai kesepakatan antara DKPP dan sekolah sebelum program berjalan.
"Gratis tanpa biaya sama sekali,” tandasnya.
Untuk durasi virtualnya Yuniarto mengatakan bahwa pihaknya membebaskan lama kunjungan virtual tour asalkan sesuai kesepakatan antara DKPP dan sekolah sebelum program berjalan. Bisa 30 menit atau bahkan 60 menit. (Ard)
.jpg)
