25 April 2025

Get In Touch

Kunjungi Kampung Kue di Rungkut Lor, Wakil Ketua DPRD Surabaya Dibuat Terkesan

Kunjungi Kampung Kue di Rungkut Lor, Wakil Ketua DPRD Surabaya Dibuat Terkesan

SURABAYA (Lenteratoday) – Warga Rungkut Lor Surabaya bersama sama menjadikan kampungnya sebagai sentra produsen kue. Dengan menghimpun warga yang memiliki keahlian membuat kue, kampung gang II Rungkut Lor ini pun menjadi Kampung Kue.

Keberadaan kampung ini pun mendapat apresiasi Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah. “Warga di Gang II kampung ini berhasil memberdayakan kampung dengan berjualan kue,” tuturnya.

Laila Mufidah datang dan ikut memberi semangat kepada warga pembuat atau perajin kue. Politisi asal PKB ini hadir memompa semangat warga di Kampung Kue.

"Ikuti tren pasar dan tingkatkan terus taste dan kualitas rasa. Karena kita hidup di era digital, semua perajin harus akrab dengan pasar digital. Hanya dengan cara ini, semua akan berkembang tanpa batas," kata Laila dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9/2021).

Diketahui, sekitar 58 warga Rungkut Lor Gang II mengisi waktu dengan membuat kue. Tidak hanya menembus pasar di pusat oleh-oleh seluruh Surabaya, swalayan dan hotel memesan kue dari Kampung tersebut, mulai kue dan jajan tradisional seperti lemper, cucur, bolu kukus, pastel, tetel, lapis, wajik, ongol-ongol, lepet, iwel-iwel, dan aneka jajan pasar lainnya.

Adapun saat ini warga berhasil mengembangkan kue modern, seperti almond crispy, Semanggi crispy, almond cookies, ciporan, krupuk payus, keripik kulit, kebab, dan lainnya.

Sementara itu, Laila mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya berencana mengembangkan keberadaan Kampung Kue sebagai kampung wisata Kuliner khas Surabaya. Ia pun mendukung langkah tersebut.

"Setidaknya layout dan penampakan Kampung Kue harus mendapat perhatian. Saat ini baru ada papan tulisan di depan gang yang bisa dipertajam. Harus menjadi sentra pemberdayaan ekonomi warga juga. Membagikan ilmu ke warga lain. Saya mengapresiasi para emak-emak yang kreatif bikin kue di sini," kata Laila.

Laila juga sempat mencemaskan keberadaan Kampung Kue saat pandemi. Namun berkat kematangan dan pengalamannya, Kampung Kue tetap bisa berkembang.

"Guyonannya, banyaknya orang meninggal juga menjadikan kampung ini banjir pesanan apem. Tapi sudah banyak acara Pemkot dan semua instansi di Surabaya sudah langsung memesan aneka kue di sini. Dalam jumlah besar juga siap," kata Laila.

pendiri Kampung Kue Rungkut Lor Choirul Mahpudah menyebutkan bahwa puluhan warga memiliki keahlian yang berbeda. Hal ini, kata dia, berlaku dalam memenuhi pasar sehingga dibangun sistem yang menjadikan semua warga bisa merasakan pasar secara adil.

"Kalau kue lemper akan kami khusus misalnya untuk kue cucur Bu Rom. Bu Tini arem-arem dan seterusnya. Jadi merata. Saya berharap kampung ini bisa berkembang untuk semua warga," kata dia.

Baca juga:

Wanti-wanti Dispendik Surabaya ke SD-SMP Agar Tak Muncul Klaster Sekolah

Diketahui, Kampung Kue merupakan kampung di gang kecil dengan hampir semua warganya menjadi pembuat kue. Kampung Kue telah mengalami perkembangan pesat.

"Setiap tamu dari luar kota bahkan tamu luar negeri juga terkesan dengan pemberdayaan warga bikin kue. Bahkan sudah menjadi menu di pesawat Citilink," kata Choirul Mahpudah.

Choirul menjelaskan, masa pandemi sempat membuat warga mengurangi produksi kue. Namun, lanjutnya, dengan melandainya kasus COVID-19 di Surabaya, warga mulai memproduksi kue seperti biasanya.

Sebagai informasi, Kampung Kue di Rungkut Lor ini konsisten membuat aneka kue sejak 2005. Kue yang diproduksi berupa kue basah, kue kering, kue tradisional, dan kue modern.(ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.