
KEDIRI (Lenteratoday) - Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Khalawi Abdul Hamid, saat sidak ke beberapa titik lokasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Kediri. Titik lokasi yang dikunjungi yaitu Kelurahan Semampir RT 13 dan eks-Lokalisasi Semampir, Jumat (23/9/2021).
Saat mendampingi Wali kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mengatakan lingkungan yang baik mempengaruhi tumbuh kembang anak dan memiliki potensi ekonomi. Untuk itu, Wali Kota Kediri berharap Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Direktorat Jenderal Kementerian PUPR bisa terus berkembang dan berkelanjutan di Kota Kediri.
“Ke depan mudah-mudahan kita bisa punya kesadaran yang sama. Tidak hanya pemda, Kementerian PU, tapi juga dari lingkungan yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan anak-anak di sekitarnya. Kalau ini nanti digarap maka ekonomi juga pasti tumbuh, orang juga pasti datang. Di sini dulu tidak ada pohon, hanya hamparan tanah. Sekarang pohonnya sudah baik tinggal kita tambah bangunan-bangunan yang lebih bagus lagi supaya orang tertarik datang,” terangnya.
Sementara itu, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR RI, Khalawi Abdul Hamid, mengatakan kunjungannya ke Kota Kediri untuk melaksanakan arahan Menteri PUPR. Arahan tersebut terkait program terintegrasi penanganan kawasan kumuh menjadi kawasan produktif yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Khalawi menambahkan, Kota Kediri adalah salah satu dari delapan kota yang masuk dalam program penanganan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). “Seperti contoh ini ada lahan yang sudah bebas. Kita buat menjadi arena wisata atau tempat mereka berjualan sehingga menjadi arena produktif yang baru, salah satunya di Semampir. Ini adalah penanganan kumuh skala kawasan. Harapannya secara multi years bisa dientaskan kumuhnya,” jelasnya.
Dilanjutkan, rumah yang masuk kriteria Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan bedah rumah akan dibedah. Sedangkan yang belum masuk kriteria BSPS akan dipoles agar tampilannya berubah lebih cantik, kawasannya tidak kumuh dan enak dilihat.
“Ternyata Pak Wali juga proaktif dan sudah menyiapkan beberapa lahan yang bisa ditata oleh tim integrasi dari program pengentasan kumuh. Ke depan akan langsung action. Dalam waktu dekat dari Pak Wali, Kepala Barenlitbang, Kepala Dinas PU, Perkim dan dinas terkait akan membuat usulan akan dibuat seperti apa. Kemudian kami dengan tim dari pusat di PUPR akan ketemu,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasubdit Permukiman Wilayah III Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya, Kasubdit Keterpaduan Penyelenggaraan Perumahan Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Jawa Timur serta Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa IV. (gos)