
LAMONGAN (Lenteratoday) -Petani padi di Lamongan terancam gagal panen. Hal itu lantaran kondisi kemarau dan hama membuat para petani hanya bisa meratapi nasib mereka.
Kondisi demikian pun belum dipandang serius oleh pihak terkait, upaya dan konsep penyelesaian polemik belum dikeluarkan. Petani mengaku tak bisa berbuat banyak, meskipun sekarang merupakan saat jelang panen raya.
Salah satu petani asal desa menongo kecamatan Sukodadi, Harianto (60) mengakui bingung dan khawatir lantaran kondisi tanamannya makin buruk akibat kekurangan asupan air. Ini juga dirasakan petani yang lain.
"Kami semua pada kekurangan air. Ya karna airnya nggak ada jadi padinya ini kering semua. Ditambah lagi keserang hama wereng," kata Harianto, Sabtu (25/9/2021).
Para petani pun pasrah melihat kondisi tanaman padinya yang mati pelan-pelan kekeringan. Ditambah lagi tanaman padi tersebut juga terserang hama wereng. Petani hanya bisa berharap hujan segera turun sebagai asupan air.
"Biasanya kami dapat air dari waduk disini, yang diisi dari sumber Waduk Gondang untuk di alirkan ke sawah. Tapi sekarang sudah tidak bisa, tidak tau kenapa entah karena waduk Gondangnya lagi sat (kering) atau bagaimana. Ini ada puluhan hektar yang tidak bisa dialiri air," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Kasi Produksi, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Suryo Putro membenarkan jika sejumlah desa telah ada serangan hama wereng.
Namun, terjadinya masalah kekurangan air belum seberapa mendengar. Pihaknya juga sudah intens melakukan pendampingan kepada petani.
“Beberapa hari terakhir ini turun hujan meskipun tidak merata. Dan setahu saya di desa Trepan itu sudah ada rumah Pompa untuk irigasi untuk mengairi area persawahan. Ini akan menjadi masukan kami, bagaimana daerah-daerah yang terserang hama atau kurang air ini bisa tercover," pungkasnya (adit).