
TUBAN (Lenteratoday) – Bencana kekeringan melanda Kabupaten Tuban. Sejumlah desa dikabarkan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto mengatakan, ada tujuh desa yang mengalami kesulitan air bersih atau kekeringan.
Tujuh desa tersebut terbagi dalam 2 kecamatan. Di Kecamatan Parengan ada empat desa, yaitu Desa Pacing, Brangkal, Selogabus dan Kumpulrejo. Sedangkan tiga Desa lainnya yaitu Jadi di Kecamatan Semanding, Ngandong Kecamatan Grabagan dan Jlodro Kecamatan Kenduruan.
"Hingga kini sudah ada tujuh desa yang melaporkan kekeringan ke BPBD," ujar Yudi kepada wartawan, Minggu (26/9/2021).
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu laporan dari desa dan kecamatan lainnya mengenai laporan kekeringan yang terjadi. Terlebih beberapa hari terakhir ini masih turun hujan di wilayah Tuban, sehingga mempengaruhi proses kekeringan.
"Untuk desa lainnya di kecamatan lain yang kekeringan kita masih tunggu informasinya, sementara ada tujuh yang melaporkan kekeringan," pungkasnya.(ist)
Sementara itu, Camat Parengan, Kabupaten Tuban, Eko Suhartadi saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah mengajukan bantuan dristribusi air bersih ke BPBD Tuban. Karena, memang hampir sudah dua minggu mengalami kelangkaan air bersih. “Baru dibuatkan jadwal dropping. Dan terjadi baru dua minggu,” ungkap Eko.
Eko menambahkan, praktis selama itu, warganya hanya bisa memanfaatkan sisa air di sejumlah penampungan air dan sumber mata air terdekat.
“Di bak penampung air yang ada di masing-masing lingkungan. Tapi ngantre malam hari mulai jam 9 malam. Kalau di Pacing ngantre di sumber mata air terdekat mulai subuh,” katanya.
Sebatas diketahui, pada tahun 2020 silam, kekeringan di Tuban melanda 48 dusun di 23 desa se-Kabupaten Tuban.(ist)