LEMBAGA riset Amerika Serikat, Aiddata, menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara penerima utang terselubung (hidden debt) terbesar dari Cina. Pada rentang 2000-2017, nilainya mencapai USD 34,38 miliar atau dengan kurs saat ini setara Rp 488,9 triliun. Pemerintah pun langsung mengelak. Kemenkeu menjelaskan, pinjaman tersembunyi yang dimaksud riset tersebut bisa jadi utang yang dihasilkan dari skema Business to Business (B-to-B) oleh BUMN, bank milik negara, Special Purpose Vehicle, perusahaan patungan dan swasta. Meski dmeikian, para ekonom mengingatkan meski utang non-pemerintah, tapi jika terjadi wanprestasi, tetap berisiko ‘nyrempet’ Indonesia sebagai negara. https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2021/10/LenteraToday-18102021.pdf
[3d-flip-book id="70704" ][/3d-flip-book]https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2021/10/LenteraToday-18102021.pdf">



![DISKON WAKTU KARANTINA, CORONA RISIKO ‘BOBOL’ 25% [Koran Digital Jumat,15/10/2021]](https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2021/10/cover-1.jpg)
![KALA KEBIJAKAN BERAS MAKIN TAK JELAS [Koran Digital Selasa,19/10/2021]](https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2021/10/Desain-Lentera-Version-1-6.jpg)
