Gigih Pemuda Lulusan IPB Asal Kota Kediri dari Isi Waktu PPKM Hingga Jadi Eksportir Tanaman Hias

KEDIRI (Lenteratoday) - Kegigihan Gigih Mahayudin (25) pemuda Kota Kediri ini menggeluti tanaman hias mensportir tanaman hias hingga ke Negeri Gajah putih, Thailand. Pemuda lulusan Jurusan Kehutanan IPB ini dapat mengirimkan 100-200 jenis tanaman varigata seperti sente varigata, monstera varigata, burlemarx varigata, xanthosoma varigata neadikannya.
Gigih mengawali karir di tanaman hias pada awal tahun 2020, meski kini terbilang baru, petani sekaligus pengusaha muda ini sudah mulai menikmati hasilnya. “Selama pandemi ini, pemesanan ekspor cukup meningkat, begitupun juga permintaan di dalam negeri. Meskipun ada angka penurunan pembelian di dalam negeri, tapi masih lebih baik dibanding sebelum pandemi,” ungkap Gigih,Jumat (5/11) di Galeri Tanamaan Kokedama.id miliknya.
Sebelumnya, Gigih sempat diterima kerja di sebuah perusahaan di Bengkulu setelah lulus kuliah di tahun 2020. Namun ia diminta untuk tetap di Kota Kediri oleh ayahnya karena pandemi. Dari situ, muncullah ide membangun usaha tanaman hias. “Bahkan sebelum tanaman hias, kami memulai dengan membuat pot dari sabut kelapa dulu. Tapi kata bapak “masak jualan potnya aja”, akhirnya kami jual tanaman hias juga,” tambahnya.
Menemui beberapa kesamaan dengan jurusan yang diambilnya semasa kuliah, Gigih juga berencana mengaplikasikan teknik budidaya dengan kultur jaringan pada tanaman hias. “Sekarang ini kan tanaman hias masih diambil dari hutan, saya berencana dengan adanya budidaya dengan kultur jaringan ini dapat menekan pengambilan yang ada di hutan,” katanya.
Sejauh ini, Gigih tidak hanya memasarkan tanamannya melalui Instagram Kokedama.id dan grup Supplier Indonesia. Ia beberapa kali juga mendapat fasilitas dari Pemkot Kediri untuk mengikuti pameran tanaman hias. “Kurang lebih ada 6 kali pameran yang saya ikuti, dan dari situ banyak terjadi proses transaksi juga,” jawabnya.
Ke depan, ia berharap dapat memiliki sertifikasi Phytosanitary untuk kelengkapan ekspor. Saat ini, ia masih dibantu pihak ketiga untuk menerbitkan sertifikat ekspor karantina tanaman tersebut. Meski demikian dirinya meyakini potensi tanaman hias di Kota Kediri, baik dari segi kualitas dan pemasaran, mampu bersaing dengan daerah lain. Ia juga merasa perlu adanya komunitas atau perkumpulan sesama pengusaha tanaman hias di Kota Kediri dan dapat berkolaborasi.
Melihat keuletan Gigih menjalankan bisnisnya, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar pun mengapresiasi Gigih dan para petani tanaman hias yang ada di Kota Kediri. “Dari sini dapat ditunjukkan bahwa meskipun wilayah Kota Kediri tidak terlalu luas, namun banyak potensi yang dapat digali,” ujar Walikota.
“Selain hidroponik dan tanaman hortikultura yang sedang dikembangkan para petani, ternyata tanaman hias di Kota Kediri juga telah memiliki pasarnya sendiri,” ujar Mas Abu seraya mengharapkan keberhasilan Gigih dapat menjadi inspirasi bagi pemuda yang lain untuk menggali peluang.
Reporter : Gatot Sunarko
Editor : Endang Pergiwati