
SURABAYA (Lenteratoday) – Banjir bandang yang terjadi di Kota Batu menjadi perhatian banyak pihak. Kalangan DPRD Jatim pun mengharapkan pemerintah melakukan berbagai langkah mitigasi bencana baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Daniel Rohi, mengatakan salah satu upaya mitigasi jangka pendek yang perlu dilakukan pemerintah adalah dengan pemetaan titik-titik rawan terjadi bencana, baik itu bencana banjir maupun longsor dan lainnya.
“Saya yakin pemerintah sudah punya peta kerawanan itu, kalau pun belum punya maka seharusnya segera melakukan pemetaan. Kemudian peta titik kerawanan bencana itu disampaikan ke masyarakat, dengan demikian masyarakat bisa melakukan antisipasi ketika terjadi bencana,” tandas anggota DPRD Jatim dari Dapil Malang Raya ini, Sabtu (6/11/2021).
Selain itu, Daniel juga mengharapkan adanya koordinasi antara pemerintah daerah di Malang Raya, yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Koordinasi tersebut lebih pada upaya untuk mengantisipasi dampak dampak bencana khususnya banjir.
“Karena daerah-daerah ini berdekatan, maka ketika terjadi bencana banjir di satu daerah tentunya bisa berdampak pada daerah lainnya. Seperti banjir di Kota Batu ini juga berdampak pada Kabupaten Malang dan Kota Malang. Sehingga antar daerah administrative ini bisa melakukan koordinasi,” tandasnya.
Sedangkan untuk mitigasi jangka panjangnya bisa dengan melakukan pemeliharaan terhadap lahan lahan lindung tidak kurang terawat atau bahkan rusak karena banyak tanaman yang ditebang. Maka perlu adanya reboisasi sehingga mampu menyerap air hujan.
Dia menandaskan seharusnya 70 persen dari air hujan bisa terserap pedalam tanah, hal ini bisa terjadi jika banyak pohon pohonnya. “Bahkan ada kemungkinan saat ini air yang terserap dalam tanah hanya 30 persen dan yang 70 persen tidak terserap,” kata politisi yang juga Pengurus Wilayah Persatuan Insinyur Indonesia Jawa Timur ini.
Namun, yang menjadi masalah saat ini adalah banyak lahan milik warga yang digunakan untuk perkebunan dan menebang pohon-pohon besar. Sehingga lahan tersebut tidak mampu menjadi daerah resapan air. Untuk itu dia mengharapkan pada pemerintah untuk melakukan tukar guling atau pengambilalihan lahan-lahan tersebut untuk dijadikan sebagai kawasan lindung dan resapan air.
“Penyebab banjir itu karena curah hujan yang cukup tinggi dan ini tidak bisa dihindari. Kemudian penutupan daerah daerah resapan air, ini yang bisa dilakukan antisipasi lebih lanjut,” katanya.
Seperti yang diketahui, Bnajir Bandang menimpa Kota Batu yang menghanyutkan beberapa rumah. Selain itu juga mengakibatkan beberapa orang meninggal akibat berbawa arus air. Dan bahkan masih ada korban hilang dan dalam pencarian tim SAR.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, langsung terjun ke Batu untuk melihat langsung kodisi. Sela memberikan bantuan pada para warga terdampak, Gubernur juga memberikan arahan pada dinas dinas terkait untuk melakukan upaya penanganan pada korban banjir tersebut. (*)
Reporter : Lutfiyu Handi
Editor : Lutfiyu Handi