25 April 2025

Get In Touch

Pedagang Disabilitas di Madiun Terima Bantuan Motor Roda Tiga

Penyerahan bantuan motor roda tiga untuk penyandang disabilitas oleh Kepala Dinas Sosial. Foto : Wiwiet Eko Prasetyo.
Penyerahan bantuan motor roda tiga untuk penyandang disabilitas oleh Kepala Dinas Sosial. Foto : Wiwiet Eko Prasetyo.

MADIUN (Lenteratoday) - Kementrian Sosial Kabupaten Madiun memberikan bantuan motor roda tiga untuk pedagang disabilitas. Bantuan tersebut diberikan kepada dua pedagang sate tahu di Kabupaten Madiun, dengan harapan dagangan semakin laris dan lancar.

Jiono (40) warga Desa Gelonggong Kecamatan Balerejo dan Slamet Diono (37) warga Desa Uteran Kecamatan Geger tersenyum lebar setelah mendapatkan bantuan sepeda motor roda tiga tersebut.

Keduanya adalah penyandang disabilitas yang bermata pencaharian sebagai penjual sate tahu keliling.

Jiono (40) merasa senang mendapatkan bantuan motor roda tiga yang didesain seperti mobil pick up untuk berjualan keliling. Pasalnya sejak 10 tahun yang lalu dirinya berjualan sate tahu keliling di sekitar tempat tinggalnya menggunakan sepeda motor. Ia mendapatkan keuntungan hingga Rp. 150 ribu saat situasi ramai.

"Senang alhamdulillah dapat bantuan, untuk jualan sate tahu sudah 10 tahun. Biasamya saya jualan di sekitar Exit Tol Bagi dan daerah Nglames," ungkapnya.

Hal serupa dialami oleh Slamet Diono (37). Dirinya senang mendapatkan perhatian dari pemerintah serta dukungan  dalam berwirausaha.

Dirinya berjualan sate tahu keliling juga di wilayah Geger, dihargai per bungkus Rp 5.000. Dalam sehari jika ramai dia untung sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu. Namun, saat ini sudah memasuki musim hujan, tak jarang dia pulang hanya membawa uang Rp 15 ribu rupiah saja.

"Ini kan sudah musim hujan ya, dan biasanya saya jualan mulai jam 4 sore, banyak warga kan malas keluar rumah kalau hujan jadi laku sedikit," ujarnya.

Mereka berdua berharap bisa memanfaatkan kendaraan tersebut dengan baik sehingga bisa meningkatkan usaha jualan sate tahu.

"Ingin lebih maju dan meningkatkan usaha, tambah jualan makanan lain atau jualan es juga," katanya.

Sementara Kepala Dinas Sosial, Nur Rosyid Anang Kusuma mengatakan masih banyak para penyandang disabilitas di Kabupaten Madiun yang perlu mendapatkan perhatian. Hingga saat ini jumlah penyandang disabilitas mencapai 1.449 yang lainnya diprogramkan bertahap. 

Hingga saat ini kurang lebih ada 200 orang telah menerima bantuan kewirausahaan dari Kementerian Pusat melalui panti rehabilitasi yang dinaungi bekerja sama dengan Dinas Sosial. Bantuan tersebut berupa sembako untuk jualan, kambing, motor, kursi roda, kaki palsu, al quran braille, tempat tidur, alat menjahit, alat bengkel, dan bantuan kewirausahaan lainnya.

"Dinsos bekerja sama dengan panti rehabilitasi milik Kemensos, di assaament sesuai nama dan alamat diberikan bantuan sesuai kebutuhan penyandang disabilitas," katanya.

Sedangkan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Madiun, saat ini masih difokuskan untuk bantuan dasar berupa sembako agar tidak kesulitan mencukupi kebutuhan pangan ditengah pandemi. "APBD fokus kepada bantuan dasar berupa sembako, sedangkan penunjang kewirausahaan lainnya kita bekerja sama dengan panti rehabilitasi sosial milik Kemensos," pungkasnya.

Reporter : Wiwiet Eko Prasetyo
Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.