
Blitar - Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengguna anggaran di jajaran Pemkab Blitar dipertanyakan, karena memasuki bulan ke 3 atau Maret 2020 ini baru diproses 20 paket lelang pengadaan barang dan jasa.
Sesuai data dari Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BLPBJ) Kabupaten Blitar, hingga akhir Februari 2020 baru memproses 20 paket lelang pekerjaan. "Dari 20 yang diproses, hanya 3 yang sudah selesai tanda tangan kontrak dan berjalan," tutur Kepala BLPBJ Kabupten Blitar, Mahendra Puji Raharja.
Itu artinya baru mencapai 2 persen, dari target keseluruhan sekitar 201 paket pekerjaan. Kondisi tersebut jauh dari target yang disampaikan semua OPD pengguna anggaran saat rapat kerja bersama dewan awal Januari 2020 lalu,. "Dimana mereka menargetkan bisa mencapai 15 persen, pada akhir Pebruari 2020," ungkap Mahendra.
Dijelaskannya BLPBJ sampai akhir Pebruari 2020 kemarin, total sudah memproses pengadaan barang dan jasa sekitar 20 paket dengan nilai mencapai Rp 44,178 miliar lebih. "Dan yang sudah tandatangan kontrak ada 3 paket pekerjaan senilai Rp 2,749 miliar," jelasnya.
Diantaranya berupa paket pekerjaan pengadaan jasa kebersihan kantor pada Sekretariat DPRD Kabupaten Blitar, belanja jasa keamanan kantor pada Sekretariat DPRD Kabupaten Blitar dan pengadaan belanja dan jasa kantor pada RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Sementara itu lanjut Mahendra, sisanya 17 paket pengadaan lainnya masih dalam proses tender. Sebanyak 6 paket yang diluncurkan pada 31 Januari 2020 dari Dinas PUPR saat ini masih diklarifikasi dokumen penawaran teknis, harga dan kualifikasi. “Jika tidak terjadi retender, kita perkirakan kontrak ditandatangani pada 9 Maret 2020. Kemudian pekerjaan selesai antara Agustus/September 2020,” paparnya.
Kemudian paket yang diluncurkan pada 12 Februari 2020 sebanyak 2 paket jasa konsultasi dari RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, saat ini kedua paket itu dalam tahap pra kualifikasi. Jika tidak terjadi retender, maka diperkirakan kontrak ditandatangani pada 14 April 2020.
Kemudian untuk 9 paket lainnya dari Dinas PUPR diluncurkan pada 18 Februari 2020 lalu, sebanyak 8 paket pekerjaan konstruksi masih dalam tahap download dokumen pemilihan oleh peserta. Sedangkan 1 paket pengadaan jasa konsultan pengawas masih dalam proses prakualifikasi.
“Harapa kita semua paket pengadaan, khususnya paket melalui tender/seleksi yang sudah dipublikasikan dalam RUP lokal/nasional, dapat segera dieksekusi tendernya. Sehingga layanan sarana prasarana dan infrastruktur di Kabupaten Blitar akan meningkat,” harapnya.
Mahendra menambahkan sampai saat ini data yang dimilikinya, untuk tahun 2020 ada 201 paket tender dengan total nilai mencapai Rp 272 miliar. “Kecepatan pencapaiannya tergantung OPD menyerahkan syarat dokumen lelangnya, maka kita berharap perencanaan di OPD lebih siap, sehingga bisa segera mengirim persyaratan,” pungkasnya. (ais)