
SURABAYA (Lenteratoday) – Founder Surabaya Fashion Parade (SFP), Dian Apriliana Dewi, mengakui gelaran SFP 2020 berjalan tidak maksimal. Berangkat dari situ, gelaran fashion yang sudah berjalan belasan tahun ini mencoba untuk membuktikan diri pada tahun ini.
Mengangkat tema 'CICLO' yang berasal dari Bahasa Italia dan bermakna continuity atau keberlanjutan, Dian ingin membuktikan bahwa para pegiat fashion tetap survive dan akan terus melanjutkan kreasi karya mereka.
"Walaupun pandemi COVID-19 masih berlangsung, namun kehidupan masyarakat harus tetap berlanjut. Begitu pula dengan event fashion. Di tahun ini, SFP tetap dilaksanakan dengan mengusung konsep sustainability fashion yang berfokus pada proses produksi yang efektif dan ramah lingkungan," ungkap Dian dengan optimisme tinggi.
Di tengah pandemi COVID-19 ini, para pelaku industri kreatif harus mampu memanfaatkan peluang yang ada. Hal itu tentu bertujuan untuk memberikan wadah dan mengapresiasi para penggiat fashion untuk menampilkan karya dan bakat mereka. "Kita harus bangkit dari situasi ini," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Acara, Alben Ayub Andal menjelaskan, konsep sustainability SFP 2021 merupakan re-upgrade karya-karya desainer yang tak terjual akibat pandemi COVID-19.
"Dua tahun ini, banyak baju yang tidak terjual. Baju-baju itu kita re-upgrade dengan model terbaru yang disesuaikan kondisi saat ini. Dan kita tawarkan dengan look terbaru ke masyarakat," jelasnya.
Ia mengungkapkan, konsep ini diambil juga berkaitan dengan masalah sampah tekstil atau sampah fashion yang semakin menumpuk setiap harinya. Pasalnya, sampah terbanyak di dunia adalah sampah fashion.
"Sampah fashion menjadi sampah yang paling banyak saat ini, untuk itu pemikiran sustainable kita tampung di SFP ini," ungkapnya.
Diketahui, gelaran fashion terbesar di Surabaya ini akan digelar secara hybrid, mulai 2-5 Desember 2021. Untuk live fashion show akan dilakukan di Chameleon Hall dan Atrium Tunjungan Plaza 6.
Sementara bagi masyarakat yang tidak bisa hadir secara langsung, dapat menyaksikan lewat live instagram maupun YouTube.
Reporter : Rahmad Suryadi
Editor : Endang Pergiwati