
SURABAYA (Lenteratoday) – Pimpinan DPRD Jatim mengharapkan ada formula paling tepat dalam penerapan PPKM level 3 yang rencananya dilaksanakan pada 24 November 2021 hingga 2 Januari 2022 mendatang. Langkah tersebut perlu dilakukan supaya tidak terlalu memberikan dampak negative pada perekonomian.
“Itu kebijakan pemerintah pusat, menurut saya, kita sudah 2 tahun ya berurusan dengan itu, menurut saya emang harus dicarikan formula yang paling tepat supaya PPKM level 3 ini tidak kemudian menurunkan kembali yang saya katakan geliat perekonomian masyarakat,” kata Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad, Selasa (30/11/2021).
Lebih lanjut dia menandaskan, untuk itu perlu adanya langkah, serta teknik dan caranya yang lebih persuasive. Diantaranya bisa dilakukan dengan edukasi lebih awal khususnya pada warung-warung dan toko-toko, sebab mereka baru bisa buka.
“Sekarang kalau kita datang ke toko rata-rata tokonya kotor karena memang udah lama tutup, Ini jangan gairah ini dimatikan kembali atau dipatahkan kembali. Sehingga apa, kita akan semakin memperlambat recovery perekonomian kita itu,” tegasnya.
Maka, lanjutnya, untuk pelaksanaan PPKM level 3 mendatang harus lebih manis lebih persiasif. Terlebih lagi saat ini masyarakat sudah cerdas kan bahwa tidak bisa dipaksa-paksa. Sebenarnya, mereka juga sudah punya self control sendiri, yang didapat dari pengamanan selama dua tahun masa pandemi. “Jika tidak mengambil pelajaran penting dari pendemi itu, ya ndak bijak lah,” sambungnya.
Dia juga meminta pada pemerintah untuk mengajak para pelaku UMKM tersebut untuk bicara. Diantaranya bisa melalui perwakilan seperti asosiasi pedagang pasar. Pembicaraan tersebut untuk menemukan formulator terbaik terkait pelaksanaan PPKM level 3, supaya mereka tetap bisa berdagang tapi prokes tetap dipenuhi.
“Prasyaratnya apa yang diperlukan? Saya kira masih ada waktu kita untuk mempersiapkan diri, kan mulai tanggal 24 Desember,” katanya. (*)
Reporter : Lutfiyu Handi
Editor : Lutfiyu Handi