
LAMONGAN (Lenteratoday) - Pencapaian program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Lamongan dinilai sesuai sasaran. Pencapaian tersebut sesuai dengan SK Bupati Lamongan No. 188/356/KEP/413-013/2021.
"Dalam SK Bupati, luasan kawasan kumuh di Lamongan mencapai 395,05 Ha. sedangkan realisasi program Kotaku menembus 11 persennya," kata Tim Leader program Kotaku OSP 3 Jatim, Abdul Salam saat lokakarya bersama sejumlah perangkat kedinasan di lingkungan Pemkab Lamongan, Selasa (30/11/2021).
Meski secara virtual, Lokakarya berjalan selama dua hari dimulai Senin (29/11/2021) sampai Selasa (30/11/2021) ini fokus membahas sederet program pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur padat karya.
Kotaku merupakan program pemerintah pusat lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mengatasi kawasan kumuh melalui pemberdayaan masyarakat dari sekop terkecil yakni desa.
Tujuan utamanya, secara khusus meninjau progres kegiatan skala lingkungan yang difasilitasi dari dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) CFW 2021.
Kedua, melihat progress capaian pengurangan kumuh sampai dengan Oktober tahun 2021. Dan ketiga, capaian kolaborasi penanganan dan pencegahan kumuh di Lamongan.
Lebih lanjut, Salam menjelaskan bahwa dari 2 kawasan yaitu Kecamatan Lamongan meliputi Kelurahan Sidokumpul dan Tumenggung, Desa Rencangkencono, Karanglangit, Kebet, Sumberjo, Kramat, di Kecamatan Lamongan.
Sedangkan Kecamatan Paciran terdiri dari Desa Sidokumpul, Weru, Paloh, Drajat, dan Sendangagung."Terus kita lakukan intervensi membantu mengoptimalkan kinerja pemkab setempat, apa yang kurang kita upayakan mewujudkan kota inklusi yang layak huni," lanjutnya.
Dia menandaskan, program ini bersentuhan dengan pengurangan kawasan kumuh di 12 desa/kelurahan secara konkrit.
Sementara itu, Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya, Teguh Ali Sabudi menilai jika program Kotaku selaras dengan salah satu dari 11 program prioritas Pemkab Lamongan.
"Ya, 11 program prioritas itu salah satunya pembangunan infrastruktur. Syukur program ini bisa jadi mitra dalam membangun Lamongan," ungkapnya.
Senada, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lamongan, ( jabatan, Sri Mulyani) berharap Kotamu bisa mendukung realisasi indikator kerja utama yang menyasar 7 poin.
"Paling utama, prosentase pertumbuhan ekonomi, rasio gini, prosentase penduduk miskin, indeks pembangunan masyarakat, kepuasan layanan infrastruktur, indeks kesalahan sosial dan indeks reformasi birokrasi,"tutupnya saat menilai kinerja program Kotaku di Lamongan untuk mengatasi kawasan kumuh.(*)
Reporter : Adyad Ammy I
Editor : Lutfiyu Handi