
MALANG (Lenteratoday) - Diputarnya pertandingan klasik tim Singo Edan dengan tajuk L-Klasiko memberikan kesan tersendiri bagi Presiden Arema Gilang Widya Pramana. Laga-laga tersebut menurut Gilang selain nostalgia juga sebagai bentuk perhormatan terhadap sejarah perjalanan Arema.
“Diputarnya pertandingan-pertandingan klasik Arema ini sangat bagus sebagai penyemangat pemain bahwa perjalanan tim Singo Edan ini dipenuhi oleh kisah-kisah heroik, termasuk melewati pertandingan-pertandingan besar yang akan dikenang sepanjang sejarah,” ujar pria yang akrab dengan nama panggilan Juragan 99 ini.
Tidak hanya sebagai penyemangat pemain Arema . Di laga itu juga menjadi nostalgia Aremania untuk mengenang perjalanan dalam mendukung tim kesayangannya. “Ketika pertandingan-pertandingan lama itu diputar, kita seperti bernostalgia. Kenangan apapun itu pasti ada, karena kita merasa menjadi bagian dari perjalanan tim. Demikian juga dengan saya, seperti saat harus berpanas-panasan, saat harus hujan-hujanan demi untuk memberikan dukungan langsung pada Arema,” tandasnya.
Laga klasik yang dikemas seolah-olah siaran langsung tersebut memang menarik perhatian. Hal ini seperti saat Lensa Olahraga memutar kembali pertandingan Arema vs Persipura dalam pertandingan final Piala Indonesia pada 2006 lalu.
Di sisi lain, diputarnya pertandingan Piala Indonesia tersebut menurut Gilang bisa mendorong PSSI untuk menyelenggarakan kembali Piala Indonesia. “Tentu saja Piala Indonesia ini adalah ajang yang dirindukan. Kami berharap ajang ini bisa digulirkan kembali, karena akan merangsang persaingan antar klub di semua level kompetisi,” ujarnya.
Gilang juga berterimakasih kepada VIA Your Creative Hub (Viva Group) yang sudah menayangkan kembali pertandingan klasik tim Singo Edan. “Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pemilik hak siar laga klasik Arema, Viva Group yang dengan ikhlas bekerjasama untuk menayangkan kembali pertandingan penting. Ini merupakan wujud dari penghormatan sejarah perjuangan Arema,” tandasnya.
Reporter : Reka Kajaksana
Editor : Endang Pergiwati