24 April 2025

Get In Touch

Pemerintah Konsentrasi pada Nataru Sebelum Putuskan Soal Umrah

Pihak Saudi mengumumkan batas jemaah umrah kemudian akan dinaikkan menjadi 20.000, dengan total 60.000 jemaah diperbolehkan (AFP)
Pihak Saudi mengumumkan batas jemaah umrah kemudian akan dinaikkan menjadi 20.000, dengan total 60.000 jemaah diperbolehkan (AFP)

JAKARTA (Lenteratoday) Pemerintah mengindikasikan belum akan memberangkatkan jamaah umrah pada Desember 2021 meski Arab Saudi telah memberikan 'lampu hijau' bagi Indonesia.

Pemerintah saat ini masih ingin konsentrasi terlebih dahulu terhadap pengendalian kasus Covid-19 pada saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Hal ini disampaikan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, sebagaimana dikutip Selasa (7/12/2021).

Ia menambahkan, terkait umrah, pemerintah juga masih melihat dinamika yang terjadi.

Termasuk, kata dia, menyambut baik Arab Saudi yang sudah menerima penggunaan vaksin Sinovac bagi jemaah yang hendak melaksanakan umrah dan masih diberlakukan adanya karantina.

"Baru sesudah itu kita akan melihat kapan kita akan buka untuk kegiatan umrah, namun karena di berbagai negara itu juga dikhawatirkan terkait kasus Omicron, maka tentu pemerintah kita akan melakukan karantina yang 10 hari," terang Airlangga.

Secara terpisah, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengatakan belum dapat menanggapi hal tersebut. Sebab dirinya belum membaca edaran apa pun yang dikeluarkan kementerian atau lembaga terkait.

"Belum bisa menanggapi, karena (belum) baca edaran apa pun," ujar Hilman melalui pesan tertulisnya.

Terkait perkembangan umrah Indonesia, menurutnya belum ada tindak lanjut secara signifikan dan masyarakat diminta menunggu pemberitahuan selanjutnya terkait hal tersebut. 

"Belum ada progres signifikan karena ada karantina kepulangan 10 hari. Jamaah umrah masih wait and see," tulisnya.

DPR minta penundaan

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk menunda pelaksanaan keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia ke Tanah Suci. 

Hal ini mengantisipasi adanya penemuan varian baru Covid-19, Omicron di sejumlah negara. Sebab, kini yang harus dipertimbangkan ialah keselamatan para jemaah dari paparan Omicron tersebut. 

"Jika membahayakan bagi keselamatan jemaah, sebaiknya kita menunda kembali rencana penyelenggaraan umrah ini. Jangan anggap enteng varian baru ini. Kita harus tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan jemaah," kata Ace, mengutip Kompas TV, Senin (6/12/2021).

Ditemukan Omicron di Saudi, Umrah-Haji ‘Galau’ Lagi

Arifin BH, berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.