
JAKARTA (Lenteratoday) -Gedung Sarinah yang menjadi pusat perbelanjaan pertama dan tertua di Indonesia akan kembali dibuka pada Maret 2022.
Progres renovasi gedung tersebut saat ini telah mencapai 100 persen dan telah memasuki pekerjaan general cleaning (pembersian) dan fitting out (perapihan).
"Hingga saat ini progres konstruksinya sudah 100 persen dan rencananya Maret 2022 dibuka," kata Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, Rabu (05/01/2022).
Lalu, ada apa saja di Gedung Sarinah baru? Dan, apa yang membedakannya dengan sebelumnya?
Fetty menjelaskan, pasca-renovasi gedung Sarinah akan memiliki banyak perbedaan dibandingkan bentuk lamanya karena lebih fresh dan modern.
Dari sisi bisnis, Sarinah yang dulunya hanya dikenal sebagai department store, saat ini memiliki banyak sekali fasilitas ruang atau area yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang.
Area terbaru yang ada di Gedung Sarinah seperti food and beverage (F&B), digital bisnis area (e-commerce), dan juga ruang budaya.
Selain itu, sebagian bangunan juga masih tetap digunakan untuk area perkantoran.
Proses transformasi yang dilakukan Sarinah tidak akan menghilangkan citra dirinya sebagaimana saat dibangun dahulu yang merupakan ide dari Presiden pertama RI Soekarno.
Sebaliknya, citra Sarinah justru ingin dipertegas menjadi pusat perdagangan dan promosi, serta duta bagi barang-barang lokal Indonesia di dunia internasional.
Dengan transformasi ini, Sarinah tampil sebagai nation brand yang mengedepankan kekayaan budaya bangsa Indonesia di dunia internasional melalui produk-produk yang dikembangkan dan dipasarkan.
Sarinah pertama kali muncul saat perubahan besar dan pergolakan terjadi di Indonesia yaitu tahun 1966 silam.
Momentum tersebut merupakan transisi dari Orde Lama ke Orde Baru untuk mempromosikan barang-barang dalam negeri.
Bersamaan dengan proses transformasi ini, laju perubahan masa Pandemi Covid-19 hingga akhirnya memaksa Sarinah terus berinovasi (*)
Sumber: Kompas
Editor: Arifin BH