
LAMONGAN (Lenteratoday) - Cuaca ekstrim melanda Lamongan berapa minggu terakhir membuat 20 Sekolah Dasar terimbas. Dampak yang paling dominan terjadi disebabkan banjir sementara 3 diantaranya karena angin puting beliung.
Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif mencatat 20 SD itu terletak di 8 kecamatan di Kabupaten Lamongan. Anatara lain, SDN Kemlagilor, SDN 1 Putatkumpul, SDN Ngejungrejo, yang berada di Kecamatan Turi.
"Di SDN Ngujungrejo itu ada bagian bangunan yang roboh dikarenakan angin puting beliung," ungkap Munif, Rabu (5/1/2022).
Sedangkan di Kecamatan Kalitengah, SDN Jalakcatur, SDN Tiwet, dan SDN Puncak Telu yang kesemuanya terendam air banjir. "Di Kecamatan Karangbinangun hanya ada satu sekolahan yakni SDN Ketapangtelu 2 terkena puting beliung," papar dia.
Untuk Kecamatan Babat, ada 3 SD yang masing-masing SDN Babat 3, SDN Babat 7 dan SDN Babat 8 yang sebagian ruang kelasnya terendam.
Adapun yang masuk wilayah Kecamatan Glagah dan Deket masing-masing dua SD, yakni SDN Pendowo Kumpul dan SDN Gempol Pendowo di Glagah dan SDN Weduni dan SDN Sidomulyo 1 di Deket.
Dampak bencana ini bisa dibilang merata lantaran juga berdampak pada SD di kawasan Lamongan bagian Selatan. Diungkapkan Munif jika SD di Kecamatan Kembangbahu dan Tikung juga tercatat mengalami dampak dari cuaca ekstrem.
"SDN Jotosanur 1 dan 2 di Kecamatan Tikung mengalami banjir. Di Kecamatan Kembangbahu ada SDN Sukosongo, Donomulyo, Madulegi 2 kebanjiran, ungkap Munif.
Ke-20 Sekolah Dasar itu terpaksa mengikuti pembelajaran daring meskipun kebijakan SKB 4 Menteri mengharuskan PTM bagi pelajar, terhalangnya proses PTM itu kini telah diberlakukan belajar bersama.
"Kami telah mengimbau tenaga pengajar yang berada dikawasan terdampak untuk membentuk kelompok belajar," urai Munif saat menyikapi puluhan SD yang terdampak cuaca ekstrim di Lamongan.(*)
Reporter : Adyad Ammy I
Editor : Lutfiyu Handi