19 April 2025

Get In Touch

Sengkarut Distribusi Pupuk Urea Subsidi, Petani Kelimpungan

Sengkarut Distribusi Pupuk Urea Subsidi, Petani Kelimpungan

Pasuruan - Mengawali musim tanam tahun 2020, para petani di Kabupaten Pasuruan kelimpungan. Pupuk urea bersubsidi yang diharapkan ternyata tak kunjung tiba.

Dalam rapat dengar pendapat di Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan terungkap, kelangkaan pupuk ini terjadi karena jatah pupuk belum tiba di distributor. Keterlambatan kedatangan pupuk merupakan rangkaian dari lambannya Dinas Pertanian menginput data rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) petani.

“Para petani mengeluhkan kelangkaan pupuk saat masa tanam Januari-Februari lalu. Ini karena input data e-RDKK dari Dinas Pertanian terlambat,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi.

Menurut Andri, karut marut stok pupuk, alur distribusi dan manajemen pengawasan ini harus segera dilakukan penataan. Sehingga persoalan kelangkaan pupuk ini tidak terjadi berulang-ulang saat petani membutuhkan.

“Dinas Pertanian sudah memiliki data kegiatan masa tanam. Mestinya mereka sudah mengantisipasi agar stok pupuk tersedia, khususnya pada awal tahun. Kebutuhan pupuk pada awal masa tanam bisa diantisipasi dari stok bulan Desember,” tandasnya.

Ketua Komisi II, Joko Cahyono menegaskan, perlunya pengawasan tata niaga dan distribusi pupuk urea subsidi. Selain itu juga diperlukan terobosan agar bisa dilakukan pengalihan kebutuhan pupuk pada wilayah yang hanya dua kali masa tanam ke daerah dengan masa tanam tiga kali setahun.

“Pengawasan tata niaga dan distribusi pupuk subsidi ini harus dilakukan secara kontinyu agar tidak terjadi kelangkaan. Dinas Pertanian harus proaktif berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk melakukan terobosan dan pengalihan kebutuhan pupuk petani,” tegas Joko.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Yetti Purwangsih menyatakan, bahwa kebutuhan pupuk ini di sesuai kan dengan RDKK yang disusun kelompok tani. Menurutnya penggunaan pupuk yang berlebihan mengakibatkan berkurangnya ketersediaan pupuk.

“Petani kerap kali menggunakan pupuk secara berlebihan. Idealnya, dua sak pupuk urea bisa digunakan untuk satu hektar lahan. Kenyataannya, petani bisa menghabiskan enam sak pupuk per hektar. Penggunaan pupuk ini harus disesuaikan dengan unsur hara tanah,” kata Yetty. (oen)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.